TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, tiba-tiba muncul di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu malam, 29 Mei 2013. Belum jelas apa tujuan kedatangan mantan rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya itu.
Saat dicegat di depan pintu gerbang KPK, Nuh mengatakan tidak ada agenda spesial dalam kunjungannya ini. "Hanya silaturahmi biasa," ujar dia.
Nuh lantas bergegas memasuki ruang tunggu KPK. Ia hanya menjawab cecaran pertanyaan wartawan dengan senyum.
Nuh sempat menjadi perbincangan publik saat penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMA pada 11 provinsi tertunda, pada 15 April lalu. PT Ghalia Indonesia Printing sebagai perusahaan percetakan dan pendistribusi soal tak mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian melakukan investigasi atas kekacauan Ujian Nasonal tersebut. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Haryono, dalam hasil investigasinya mengungkapkan ada tiga pihak yang bersalah dalam keterlambatan penyelenggaraan ujian nasional SMA tahun ini. Menurut Haryono, permasalahan tersebut ada pada Kementerian Pendidikan, perusahaan percetakan, dan pengawas ujian nasional.
TRI SUHARMAN| JULI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah