TEMPO.CO, Tegal - Persatuan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPKI) Kabupaten Tegal mengaku terpaksa mendukung kebijakan pemerintah mempercepat impor daging sapi dan sapi bakalan untuk stabilisasi harga menjelang Ramadan, yang jatuh pada 10 Juli 2013.
“Jujur saja, peternak kita belum siap budidaya secara profesional,” kata Ketua PPKI Kabupaten Tegal, Kahar Mudakir, saat dihubungi Tempo, Rabu (29/5). Ia justru mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya jika program swasembada sapi di Jawa Tengah dikabarkan sudah berhasil.
Kahar mengatakan, di Tegal saat ini ada sekitar 11.000 ekor sapi dari 140 kelompok peternak. Namun, dari jumlah itu, hanya 10 persen atau 1.100 ekor sapi yang siap dipotong. Untuk mencukupi kebutuhan harian sekitar 30 ekor, Tegal masih disuplai dari Pati, Tuban, dan Bojonegoro.
Adapun kebutuhan daging sapi pada lima hari sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri diprediksi mencapai 50 ekor. Jika tidak segera dipasok daging sapi impor, peternak dikhawatirkan akan semakin latah dalam menaikkan harga.
Meski demikian, Kahar tidak memungkiri peternak lokal akan merugi akibat pasokan daging sapi impor. Sebab, sejak jauh hari, mereka sudah terlanjur berinvestasi dengan membeli sapi bakalan guna menyiapkan lonjakan permintaan daging menjelang Idul Fitri. “Tapi kerugiannya tidak terlalu drastis. Paling harga daging turun sekitar Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogram,” ujar Kahar. Agar program swasembada sapi segera terwujud, ia mengimbau peternak mengolah pakan sapi dari konsentrat hasil olahan limbah pertanian.
Menurut Asisten Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, Toto Bandriyo, selama ini pemerintah terjebak data sensus bahwa populasi ternak sapi dan kerbau nasional mencapai 14,8 juta ekor. Sebab, jumlah itu tersebar dan hanya sebagian kecil yang siap dipotong.
“Data itu menjadi patokan Kementerian Pertanian untuk mengurangi kuota impor,” kata Toto saat dikonfirmasi Tempo. Karena drastisnya pengurangan kuota impor mencapai 50 persen, “Terjadi gonjang-ganjing di pasaran. Sampai sekarang, harga daging sapi susah turun.”
Mantan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Tegal itu menambahkan, harga daging sapi di pasaran masih bertengger sekitar Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per kilogram. Sedangkan harga normal semestinya Rp 65.000 sampai Rp 70.000.
Jika pemerintah tidak mempercepat impor daging sapi, harga daging menjelang Idul Fitri bisa melonjak menjadi Rp 125.000 sampai Rp 150.000 per kilogram. “Mengurangi kuota impor daging sapi untuk mendukung program swasembada sapi mesti berangsur-angsur,” jelas Toto.
DINDA LEO LISTY
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah