TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya kasus Ahmad Fathanah, tersangka korupsi kuota daging sapi impor yang melibatkan 45 wanita menarik perhatian Ainy Fauziyah. Ditemui Sabtu 25 Mei 2013, di Senayan City, Jakarta, Leadership Coach & Motivator dari Ainy Fauziah Consulting ini mencoba mengupas kepribadian para wanita di sekeliling Ahmad Fathanah.
"Menurut saya perempuan memang bisa digolongkan jadi dua: mereka yang identik dengan materi dan yang indentik dengan tanggung jawab," kata Ainy.
Golongan perempuan yang pertama, kata Ainy, adalah perempuan yang mengutamakan 'materi' dalam hidupnya dan meraihnya dengan segala cara, termasuk jalan pintas. "Bisa jadi beberapa perempuan yang terlibat dengan Ahmad Fathanah ada pada golongan ini," kata perempuan berjilbab ini.
Perempuan golongan pertama ini, kata Ainy, cenderung tidak pernah bahagia dalam hidupnya dan selalu mengutamakan materi sebagai motivasi diri di atas segalanya.
Golongan perempuan kedua adalah perempuan yang bertekad menjadikan dirinya sebagai pribadi yang bermanfaat, baik untuk keluarga maupun orang lain atau masyarakat. "Golongan ini disebut perempuan berpengabdian yaitu perempuan yang memiliki niat dan motivasi dirinya menjadi lebih bermanfaat," ujar Ainy yang rajin menjadi motivator dalam berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan di berbagai perusahaan ini.
Ainy menegaskan dari sisi kodrati, perempuan sama sekali tidak identik dengan materi. Wanita menurut Ainy, cenderung identik dengan tanggung jawab dan kepedulian.
HADRIANI P
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah