TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya bursa Amerika dan Eropa pada penutupan perdagangan kemarin menjadi sentimen negatif di bursa regional Asia pagi ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi I perdagangan hari ditutup melemah 55,09 poin (1,06 persen) ke level 5.145,59.
Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan indeks saham di bursa Jakarta terimbas melemahnya indeks regional. "Kecemasan terhadap spekulasi bahwa bank sentral akan mengurangi stimulusnya kembali mendorong aksi jual."
Kepala Federal Reserve, Ben Bernanke, mengisyaratkan akan menghentikan program pengehentian obligasi jangka pendek senilai US$ 85 miliar per bulan menyusul membaiknya data ekonomi Amerika.
"Isu ini mendorong terjadinya profit taking di indeks Dow Jones yang melemah cukup tajam sebesar 106,59 poin (0,69 persen) ke level 15.302,8," kata Edwin dalam analisa hariannya.
Di sisi lain, aksi jual saham oleh asing yang telah mencapai Rp 2,33 triliun selama tiga hari perdagangan serta melemahnya nilai tukar rupiah turut menjadi penekan indeks. "Asing tampaknya tidak terlalu optimistis menghadapi IHSG dalam beberapa waktu ke depan," kata dia.
Saham yang berpindah tangan siang ini sebanyak 2,9 miliar lembar saham dengan volume Rp 3,4 triliun dengan frekuensi 104,6 ribu kali. Sebanyak 87 saham menguat, 157 saham turun, serta 97 lainnya tidak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 728,6 miliar.
Bursa Asia cenderung melemah hingga 12.15 WIB. Nikkei 225 melemah 3,21 persen, Hang melemah 0,49 persen, Strait Times melemah 1,36 persen. Bursa Shanghai melemah 0,29 persen, bursa India turun 0,03 persen, sementara bursa Korea naik 0,09 persen.
PDAT | M. AZHAR
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah