TEMPO.CO, Garut - Kapal pengangkut imigran gelap terdampar di Pantai Cijeruk, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemarin pukul 12.00 siang. Sebanyak 55 orang imigran berhasil diamankan polisi.
"Sebagian lagi kabur ke Hutan Sancang," ujar Kepala Satuan Polisi Air Polres Garut, Ajun Komisaris Asep Suherli, dihubungi Tempo, Jumat 31 Mei 2013.
Menurut dia, para imigran ini diduga berasal dari Irak dan Pakistan. Mereka diantaranya sebanyak lima orang anak-anak, lima wanita dan sisanya laki-laki. Saat ini polisi masih mengamankan mereka di pesisir pantai. Rencananya para imigran ini akan ditampung sementara ke kota Garut yang berjarak sekitar 100 meter dari pantai.
Asep mengaku, pihaknya kewalahan mengamankan para imigran. Alasannya karena mereka tidak mau mengikuti arahan dari aparat keamanan. Karena itu tambahan personil keamanan akan didatangkan dari Polres Garut.
"Mereka harus dijaga ekstra ketat, kami masih menunggu bantuan dari polres dan mengangkut mereka langsung dari sini," ujarnya.
Hingga saat ini tambah Asep, pihaknya belum mengatahui dari mana para imigran gelap ini berangkat. Alasannya karena tekong atau awak kapal melarikan diri ke hutan. Namun terdamparnya kapal ini diduga karena tidak dapat menembus angin kencang dan gelombang laut tinggi. Kapal nelayan yang digunakan imigran ini berukuran 15 GT.
Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Garut, Teguh Setiawan, mengaku akan berkoordinasi dengan polisi untuk mengejar imigran yang kabur ke kawasan cagar alam hutan Sancang. Menurut dia, pihaknya telah menyiagakan sebanyak tujuh orang petugas patroli di pos penjagaan. "Kalau untuk urusan ini (imigran) kita tetap berkoordinasi dengan polisi. Intinya kita siap membantu," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, para imigran ini hendak menuju ke Australia yang berangkat dari Cidaun, Cianjur. Mereka berangkat pada tadi subuh. Namun ditengah laut, kapal nelayan ini kehabisan bahan bakar hingga terbawa arus ke pantai Jumlah imigran yang berada di kapal sebanyak 70 orang terdiri dari anak-anak, wanita, laki-laki," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah