TEMPO.CO, Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku terkejut mendengar kabar Surabaya dinominasikan sebagai calon penerima Lee Kwan Yew Award 2014. "Terus terang surprise satu bulan lalu tahu kalau masuk 5 besar," kata Risma ditemui Tempo di sela-sela peringatan HUT Surabaya ke-720 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat 31 Mei 2013.
Risma memang baru mengetahui kabar tersebut sebulan lalu. Awalnya, Surabaya bersaing dengan 300 kota di dunia memperebutkan penghargaan bergengsi itu. Hingga kemudian, Surabaya berhasil menembus 5 besar. Pemerintah kota sendiri tidak mendaftar untuk mengikuti ajang ini. "Tahu-tahu, mereka panggil kita, sudah masuk 5 besar," ujar Risma.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini juga sudah melakukan persiapan agar Surabaya bisa menjadi juara. Ia mengirimkan dokumen yang berisi tentang kota Surabaya, Kamis, 30 Mei 2013 atau sehari sebelum tenggat waktu.
Pada hari yang sama, Risma juga menerima kunjungan Duta Besar Singapura, Anil Kumar Nayar. Menurutnya, Anil memberikan dukungan untuk Surabaya sebab kota inilah satu-satunya dan yang pertama di Indonesia bahkan Asia yang menjadi nominasi Lee Kwan Yew Award.
Dikatakan Risma, penilaian Lee Kwan Yew Award bergantung dari sisi apa kota itu ingin terlihat menonjol. Untuk Surabaya, Risma menitikberatkan pada gotong royong dan rasa keakraban. Dalam dokumen yang dikirim ke panitia, Risma menceritakan tentang taman kota yang hidup 24 jam tanpa adanya konflik.
Ia juga menjelaskan apa yang sudah dikerjakan pemerintah dan masyarakat Surabaya, dulu dan sekarang. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini meminta doa restu warga Surabaya agar mampu menyisihkan pesaing lainnya.
Apabila penghargaan ini diraih, kata Risma, maka Surabaya akan lebih dikenal dunia. Saat ini saja, Risma sudah menerima banyak undangan untuk mempresentasikan penataan kota di sejumlah negara. Beberapa diantaranya di parlemen Australia untuk berbicara di hadapan seluruh walikota negeri kangguru itu. Risma juga diundang untuk presentasi di Universitas Pensylvania. "Kalau (Lee Kwan Yew Award) ini minimal bisa juara berapa, saya yakin dari luar akan tertarik ke Surabaya," katanya.
Dalam penghargaan ini, Surabaya bakal bersaing dengan lima kota besar lainnya di dunia, salah satunya New York. Proses pembangunan dengan hasil nyata dan langsung bisa dirasakan menjadi pertimbangan penilaian. Antara lain e-government, pembangunan taman dan hutan kota, perbaikan lingkungan kampung dan pemberdayaan masyarakat.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha |Fathanah
Berita lainnya:
KPK: Nama Priyo Budi Santoso Sudah Dicatat
Ronaldo Ditawar Rp 12 Triliun, Madrid Ogah Lepas
SBY Dapat World Statesman Award, Beri 4 Janji