TEMPO.CO, Bandung - Seorang senior geng motor XTC yang sudah bergabung sejak 1994, Juanda Setiawan mengatakan awalnya geng motor ini melarang wanita menjadi anggotanya.
"Wanita akan membuat organisasi kami hancur,” ujar Juanda yang biasa disapa Iyang, akhir Mei lalu. Pada masa kepengurusannya di XTC, Iyang menolak wanita yang hendak gabung dengan XTC.
Dia khawatir wanita itu akan menjadi sorotan anggota lainnya yang notabene berjenis kelamin laki-laki. Dari menjadi sorotan, kemudian memicu pertengkaran di dalam organisasinya.
Iyang menambahkan, perilaku kriminalitas berupa seks bebas yang dilakukakn anggota XTC, bukanlah urusan organisasi. "Itu tanggung jawab pribadi," ujarnya.
Pada 2004, Iyang merasa gundah karena mendengar mendengar kabar mengenai kekerasan yang dilakukan geng motor di Bandung. Dirinya tidak bisa melakukan apa-apa, karena sedang berkerja di Jepang selama 4 tahun. Sepulangnya dari Jepang, Iyang merombak XTC yang namanya
terlanjur rusak di mata masyarkat.
Pada 2008, dirinya sempat ingin menjalin kerja sama dengan kepolisian. Kerja sama ini untuk memudahkan polisi jika ada oknum geng motor XTC yang melakukan perbuatan melawan hukum. "Kami menindak tegas anggota yang melakukan tindak kriminal,” katanya.
PERSIANA GALIH
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha |Fathanah
Berita lainnya:
KPK: Nama Priyo Budi Santoso Sudah Dicatat
Ronaldo Ditawar Rp 12 Triliun, Madrid Ogah Lepas
SBY Dapat World Statesman Award, Beri 4 Janji