TEMPO.CO, Jakarta--Pemerintah membantah adanya aksi dukungan berbayar ketika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menerima penghargaan World Statesman di New York, Amerika Serikat. Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tenne, kabar dukungan berbayar itu tidak benar.
"Itu hanya rumor, tidak benar," kata Tenne ketika dihubungi Sabtu, 1 Juni 2013. Dia mengatakan, tidak ada perintah untuk mengerahkan massa mendukung pemberian penghargaan tersebut. Tenne meminta orang yang menyebarkan informasi tersebut menunjukan buktinya.
Baca Juga:
Presiden Yudhoyono menerima penghargaan “World Statesman Award” atau “Anugerah Negarawan Dunia” dari The Appeal of Conscience Foundation Kamis malam waktu New York. Yudhoyono mendapatkan penghargaan atas upaya menggalang perdamaian dan memimpin Indonesia menjadi masyarakat demokratis yang menolak ekstrimisme.
Pemberian penghargaan untuk Yudhoyono disambut dengan aksi massa dukungan, Demontrasi dukungan dilakukan di di depan Hotel Pierre / Taj Mahal, yang terletak antara 5th Avenue dan 60th St. AKsi ini dimulai sejak pukul 5 PM sampai 7.30 Malam. Mereka berjumlah sekitar 60 orang, pria wanita dan anak-anak.
Dari sumber Tempo yang ada di lapangan, pro awards untuk SBY yang hadir sore itu mengaku diantar jemput panitia Konsulat Jenderal RI dari kediamannya di sekitar New York Hotel Pierre PP. Mereka dijanjikan bayaran $ 100 per orang, dan wajib untuk duduk di dalam.
SUNDARI
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha |Fathanah
Baca juga
EDSUS GENG MOTOR
Calon Kapolri Bocor, Kompolnas Protes Komnas HAM
Adik John Kei Tewas Ditembak
Inter Dibeli Erick Thohir, Ini Komentar Zanetti
SBY Dapat World Statesman Award, Beri 4 Janji