TEMPO.CO,DHAKA—Kisah perjuangan Malala Yousafzai, gadis Pakistan yang sempat luka parah karena ditembak Taliban, akan segera diangkat ke layar lebar. Sineas asal India, Amjad Khan, akan membesut film bertajuk 'Gul Makai' di London, Pakistan, Iran dan India mulai Juli mendatang.
Khusus untuk pemeran Malala, Khan mendapuk seorang gadis remaja asal Bangladesh. Ia menemukan sosok sang gadis melalui seorang teman dan mengaudisinya langsung di Dhaka. Nama calon pemeran Malala adalah Fatima Sheikh.
“Dia seorang pelajar sama seperti Malala,” kata Khan seperti dilansir Daily Mail, Sabtu 1 Juni 2013.
Namun atas alasan keamanan, foto sang gadis sama sekali tidak boleh dipublikasi. Orang tua Fatimah khawatir anaknya akan mengalami perlakuan brutal dari kelompok Taliban yang menyerang Malala pada Oktober tahun lalu.
Satu-satunya foto Fatimah hanya menunjukkan wajah dengan cadar. Profil Fatimah pun baru akan dikeluarkan setelah proses produksi film berakhir.
Malala Yousafzai menjadi ikon global setelah perjuangannya agar hak pendidikan anak perempuan di Pakistan hamper merenggut nyawanya. Saat Taliban berkuasa di Lembah Swat—tempat tinggal Malala—pada 2007, ia mulai menulis blog di situs BBC dengan nama samaran 'Gul Makai'.
Kelompok militan ini menerapkan syariat Islam sesuai keinginan mereka seperti kewajiban menumbuhkan janggut bagi para pria dan melarang perempuan bekerja dan sekolah. Mereka bahkan membakar sejumlah sekolah untuk anak perempuan.
Malala menulis tindakan Taliban saat ia baru berusia 11 tahun. Tulisannya menjadi salah satu factor pemicu pemerintah Pakistan untuk merebut kembali wilayah Swat pada 2009. Dia kemudian kerap muncul di media dan puncaknya menerima penghargaan dari pemerintah atas keberaniannya mengungkap tragedi itu.
PadaOktober tahun lalu, sekelompok pria bersenjata menyerbu bus sekolahnya dan menembak gadis yang baru berusia 14 tahun itu dalam jarak dekat. Peluru menembus leher dan sempat melumpuhkan otaknya.
Namun ia berhasil menjalani sejumlah pembedahan di Pakistan dan rumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Inggris—tempat ia kini bermukim bersama keluarganya.
Upaya pembunuhannya dikutuk dunia internasional. Ia pun dinominasikan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Siswa sekolah menengah atas Edgbaston itu kini tengah menerbitkan buku biografi berjudul 'I am Malala'.
L DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI