TEMPO.CO, Madrid - Jose Mourinho menegaskan perannya sebagai tokoh protagonis di Real Madrid. Dia tidak mendampingi Gonzalo Higuain cs saat memasuki lapangan Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Ahad, 2 Juni 2013 dini hari. Begitu juga saat pembawa acara menyebut namanya di pertandingan melawan Osasuna, sekaligus penutup La Liga 2012-2013 itu. Yang muncul cuma cemoohan dari berbagai sudut stadion berkapasitas lebih dari 80 ribu itu.
Setelah kick-off, barulah pelatih asal Portugal itu nongol dari lorong. Mat kodak dan kamerawan televisi berhamburan untuk mendapatkan gambar terakhir Mourinho di Bernabeu. Raut mukanya menunjukkan penolakan atas kegaduhan di tepi lapangan itu dan wasit Perez Lasa menghentikan pertandingan beberapa menit.
Mourinho berkukuh mengenyampingkan idola publik Bernabeu, Iker Casillas. Padahal kiper sekaligus kapten tim nasional Spanyol itu sudah sembuh dari cedera dan Diego Lopez--kiper cadangan yang Mou jagokan--sedang dioperasi. Dia memilih Antonio Adan, yang baru 7 kali main sejak masuk tim senior tiga tahun lalu, dan Jesus Fernandez sebagai kiper sekondan.
Hal itu membuat semakin banyak suporter yang mencemooh Mourinho. Toh, Madrid menang 4-2, dengan gol Higuain, Michael Essien, Karim Benzema, dan Jose Callejon. Gol Osasuna dicetak Roberto Torres dan Alvaro Cejudo.
Usai pertandingan, beberapa jam sebelum masa kerjanya habis--Presiden Madrid Florentino Perez memangkas kontraknya yang berakhir tahun depan jadi 1 Juni 2013--Mourinho memberi pernyataan di situs Real Madrid. "Saya berterima kasih pada fans atas dukungan mereka dan saya menghormati kritikan yang masuk," ujar pelatih yang membawa Porto dan Internazionale sebagai kampiun Eropa itu. "Hala (maju terus), Madrid!"
Pembelaan datang dari Alvaro Arbeloa. "Mourinho memberikan semuanya untuk Madrid," ujar pemain bertahan 30 tahun itu. "Para pemain, termasuk saya, tidak menunjukkan komitmen yang sama." Menurut dia, Madrid melewati musim ini tanpa gelar akibat pemainnya kurang dewasa dalam menghadapi tekanan.
Gelandang Jose Callejon memasang foto dia berdua sang pelatih di Instagram. "Dua tahun yang tak terlupakan," katanya. "Terima kasih, pelatih!"
Mourinho mengakhiri karirnya di Madrid dalam bisu. Usai pertandingan, dia ngeloyor ke lorong. Namun, barisan Ultras--pendukung garis keras--Madrid yang biasa mangkal di tribun selatan Bernabeu pantang beranjak.
Mereka terus bertepuk tangan memanggil sang pelatih. Terpampang spanduk bertuliskan "Terima kasih Mourinho atas perjuanganmu di klub ini" dan "Kami mencintaimu, Mou". Lima belas menit kemudian, pria 50 tahun itu nongol. Penonton bergantian memeluknya dan bergambar bersamanya. Di sudut stadion itu, Madrid mencintai Mourinho.
MARCA | INDEPENDENT | REZA MAULANA