TEMPO.CO, Surabaya-Sebanyak 496 transmigran asal Jawa Timur dan Jawa Tengah berangkat ke Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah, Senin 3 Juni 2013. Keberangkatan mereka dilepas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Muhaimin mengatakan para transmigran tersebut akan ditempatkan di kawasan yang belum berkembang seperti Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan. Program transmigrasi ini, kata dia, adalah bagian dari proyek pembangunan food estate di sana.
"Keberadaan transmigran untuk memenuhi suplai kebutuhan pangan nasional baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Muhaimin pada wartawan.
Menurut Muhaimin, sumber daya manusia yang bisa mendukung program food estate adalah transmigran karena memiliki kemampuan dan diberikan pelatihan. Karena itu, lanjutnya, semua pihak harus mendukung keberhasilan program transmigrasi ini, baik dari aspek pupuk dan bibit, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan air bersih harus dipenuhi.
Setiap tahunnya, pemerintah memberangkatkan 100 ribu KK untuk bertransmigrasi yang rata-rata merupakan petani. Namun, menurut Muhaimin, ke depan jumlah transmigran akan dikurangi terkait. Ini karena anggaran yang disediakan akan dialokasikan untuk pengadaan air bersih, jalan dan kebutuhan dasar lainnya. "Nantinya akan dikurangi karena lebih dialokasikan untuk air, jalan dan kebutuhan dasar," katanya.
Ada 160 KK yang diberangkatkan hari ini, terdiri dari 125 KK dari Jawa Timur dan 35 KK asal Jawa Tengah. Sebanyak 100 KK atau 297 jiwa ditempatkan di Tanjung Buka Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, 50 KK atau 165 jiwa ditempatkan di Simanggaris Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dan 10 KK atau 34 jiwa akan ditempatkan di Watutau Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan 2 hektar lahan produktif yang nantinya bisa menjadi milik mereka. Mereka juga berhak mendapat 1 hektar lahan yang bisa ditanami produk-produk unggulan sebagai prioritas kebutuhan pangan.
Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Jamaluddien Malik mengatakan setiap kepala keluarga akan menerima jaminan hidup selama setahun sebesar Rp 1 juta per bulan. Fasilitas yang disediakan adalah rumah type 36, pekarangan, dan air bersih.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Tito Kei Tewas, John Kei Sedih tapi Tak Menangis
Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba
Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang