TEMPO.CO, Lumajang - Fungki, 23 tahun, tersangka peledakan bom Lumajang pada Sabtu, 1 Juni 2013 lalu di Desa Senduro, Kecamatan Senduro dikabarkan ahli merakit dinamo untuk 'menyetrum' ikan di sungai.
Sumber Tempo di Kantor Desa Senduro memastikan kasus ledakan bom Lumajang itu tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu kepala daerah dan terorisme.
"Dia tidak ada hubungannya dengan partai politik dan pilkada," kata pegawai di Kantor Desa Senduro ketika dihubungi Tempo, Senin siang, 3 Juni 2013. Menurut sumber ini, Fungki dulu kerap merakit dinamo kecil untuk menyetrum ikan. "Bapaknya juga memiliki bengkel sepeda," katanya.
Ihwal dugaan keterkaitan Fungki dengan pelaku teroris, dia tidak mau mengkait-kaitkannya. "Tidak ada itu," katanya. Dia justru mengatakan kalau berita terlalu membesar-besarkan peristiwa ini.
Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Susanto kepada Tempo mengatakan, tengah memeriksa enam saksi terkait kasus peledakan bom di Senduro ini.
Fungki menyerahkan diri kepada aparat kepolisian di kantor Desa Senduro menjelang Ahad tengah malam. Sebelumnya, polisi memburu dia ke rumahnya dan sejumah tempat sejak sing hingga malam. Dia diduga kuat terlibat dalam ledakan di depan kantor PT Arifin Sedayu dan kantor unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Senduro.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Tito Kei Tewas, John Kei Sedih tapi Tak Menangis
Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba
Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang