TEMPO.CO, Samarinda - Seorang perampok toko emas Piala Mas, Syamsuddin, 32 tahun bonyok dihakimi massa. Dia tertangkap tangan warga saat beraksi di toko di Jalan Panglima Batur, Samarinda, Kalimantan Timur.
Syamsuddin ini tergolong nekat. Hanya bermodal balok 30 sentimeter dia berniat meraup emas sebanyak mungkin dari merampoknya. Kepada wartawan, Syamsuddin mengaku merampok untuk membantu pengobatan ibunya yang sedang sakit. Agar mendapatkan uang secara cepat, ia pun terpikir merampok. "Ibu saya sakit tipes di kampung," kata Syamsuddin di Pos Polisi Mulawarmas Samarinda, Senin, 3 Juni 2013.
Sopir tembak yang baru dua hari menetap di Samarinda itupun mulai beraksi. Syamsuddin menumpang angkutan kota pada Senin, 3 Juni 2013 pukul 17.00 dari tempat tinggalnya di Jalan Kesejahteraan Samarinda.
Turun dari angkot, ia langsung masuk ke toko emas dan menyerang penjaga yang juga sang pemilik, Silvana Widianto, berusia 54 tahun. Dengan balok sepanjang 30 sentimeter itu dia naik ke etalase toko emas dan menghantamkan balok ke Silvana sebanyak dua kali. "Saya pukul dua kali di leher belakang dan kepala," kata dia.
Bersamaan dengan aksi perampokannya, ada ibu Silvana dari belakang. Sang ibu pun berteriak meminta tolong. Teriakan itu mengundang warga sekitar masuk ke toko dan menghajar Syamsuddin.
Dengan baju penuh darah, Syamsuddin dibawa ke pos lalu lintas terdekat. Ia lalu diseret ke Pos Polisi Mulawarman, Kepolisian Sektor Samarinda Ilir untuk diamankan dengan tangan terborgol.
Syamsuddin mengaku belum mengambil emas dari toko. "Belum ada yang saya ambil," kata dia. Tapi, polisi tak percaya dengan alasannya membantu pengobatan orang tua. Sebab, di dompetnya ditemukan uang tunai senilai Rp1,5 juta.
Kepala Polsek Samarinda Ilir Komisaris Yuniar Ariefianto belum bisa memutuskan pasal yang dikenakan pada Syamsuddin. "Kami akan sidik dulu kasusnya," katanya.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Anak Kuli Peraih UN Tertinggi Kebanjiran Hadiah
Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100