TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso mengatakan kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Sabtu pekan lalu, dilakukan pada jam besuk penjara. “Hanya pulangnya melebihi waktu (besuk),” kata Priyo, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2013.
Menurut Priyo, ia berada di penjara Sukamiskin selama 1,5 jam. Ia mengakui melebihi batas jam besuk selama sekitar 10-15 menit. “Itu pun saya enggak nyadar,” ujar politikus Partai Golkar ini. Kepala penjara Sukamiskin kemudian mengingatkan Priyo bahwa kunjungannya sudah lewat waktu jam besuk. “Santun juga beliau (mengingatkannya).”
Dalam kunjungan itu, Priyo membantah ada pembicaraan khusus dengan terpidana di sana. “Saya pastikan itu. Termasuk dengan Fahd (Fahd A. Rafiq, saksi kunci korupsi pengadaan Al-Quran). Tidak ada,” katanya.
Menurut dia, pembicaraan berdua dengan narapidana yang ia kunjungi tak memungkinkan lantaran di tempat orang ramai. Beberapa terpidana juga ditemuinya secara bersama-sama. “Jadi, selayang pandang semuanya.”
Sebelumnya, Priyo diberitakan mengunjungi terpidana kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran Fadh A. Rafiq di penjara Sukamiskin, Sabtu pekan lalu. Ia dikabarkan masih berada di penjara khusus para terpidana koruptor tersebut meski jam besuk sudah berakhir pukul 11.30 WIB.
Nama Priyo kerap disebut dalam persidangan dua terpidana kasus tersebut Zulkarnaen dan Dendy Prasetya, yang masing-masing divonis hukuman penjara selama 15 tahun dan 8 tahun pada 30 Mei 2013. Dalam putusannya, majelis hakim menilai ada persekongkolan antara Zulkarnaen, Dendy, dan Fahd untuk mengintervensi pejabat Kementerian Agama.
Majelis hakim juga menyebut inisial nama Priyo, yaitu PBS, dalam putusannya sebagai orang yang menerima fee dari proyek tersebut sebesar 1 persen.
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK
Baca juga:
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Begini Dibui di Sukamiskin, Kata Bung Karno
Anak Kuli Peraih UN Tertinggi Kebanjiran Hadiah
Jenazah Tito Kei Diberangkatkan ke Bandara
Starbucks Melarang Perokok Masuk