TEMPO.CO, Surabaya- Juru bicara PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Edi Priyanto memastikan tak ada pemogokan Asosiasi Pelayanan Bongkar Muat, Organisasi Angkutan Darat, Asosiasi Depo Container, Gabungan Pengusaha Eksport, Gabungan Importir, maupun Asosiasi Pelayaran Indonesia, dan Asosiasi Pelayaran Rakyat di 16 pelabuhan yang dikelola Pelindo III, kecuali Pelabuhan Tanjung Emas.
Edi mengatakan semua asosiasi yang terkait dengan pelabuhan tersebut telah sepakat bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Pelindo III telah berkomunikasi dan meyakinkan stakeholder pelabuhan, bahwa tindakan pemogokan berdampak luas pada kredibilitas negara serta merugikan pelaku jasa sendiri. "Selain di Tanjung Emas, tidak ada pemogokan. Semua bisa menerima kenyataan ini," kata Edi kepada Tempo, Senin 3 Mei 2013. (Baca: Pekerja Pelabuhan Tanjung Mas Mogok)
Kendati sempat didemo, Edi melihat sebagian aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas tetap berjalan seperti biasa di beberapa titik. Ia menguraikan, ada empat kapal yang melakukan proses bongkar muat. Yakni; 1 kapal bongkar raw sugar di dermaga Samudera, 2 kapal bongkar kayu log di dermaga pelabuhan dalam, dan satu kapal lagi bongkar olien di dermaga curah cair.
Edi belum bisa menjawab berapa angka kerugian akibat mogoknya aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas. "Enggak pengaruh besar terhadap kinerja pelabuhan secara umum. Justru yang rugi mereka sendiri," kata dia. (Baca: Tanjung Priok Lumpuh, Kerugian Rp 20 Miliar)
Di Pelabuhan Tanjung Perak sendiri, aktivitas berjalan normal. Seperti aktivitas di Jamrud Selatan, kapal MV Catleya PBM Suntraco posisi kerja, MV Anggrek 1 PBM AJP posisi kerja, MV LCU Nusiana PBM posisi kerja, MV MI Nomor 1 PBM posisi kerja dan MV Mentari PBM Pelindo posisi kerja, dan MV Daebo Masan PBM Jasko posisi kerja.
Di sisi Jamrud Utara ada kapal Great Rust PBM PSK posisi kerja, MV Vinh Thung PBM SSR posisi kerja, MV Aya3 PBM Jasko posisi kerja, MV Golden Ocean PBM Pelindo posisi kerja. "Semua posisi kerja, tidak ada tanda - tanda mogok," kata Edi.
DIANANTA P. SUMEDIA
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK
Berita lainnya:
Malam Jahanam, Geng Motor Atiet Abang Dijebak XTC
Baliho Hanura: Harry Tanoe, Wiranto, dan Soeharto
John Kei Hanya Boleh Layat Anak atau Orang Tua