Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surfer Bebas, Pemburu Pijat dan Servis Tambahan

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Seorang peselancar beraksi di Pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Kamis (30/5). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Seorang peselancar beraksi di Pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Kamis (30/5). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Coba bayangkan ini: tidak ada orang lain selain Anda serta teman-teman yang berada di pantai berpasir putih dengan ombak tinggi. Kemudian Anda berdiri di atas papan dan menunggangi ombak sepuasnya.

"Itu surga. Selamat datang di agama baru," kata peselancar bebas, Herwandi, saat ditemui Tempo di kawasan pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, Rabu, 29 Mei 2013. Sayangnya tak setiap saat ada ombak besar untuk ditunggangi.

Apa yang dirisaukan pria berusia 28 tersebut benar terjadi. Pagi itu tak ada ombak menarik. Herwandi pun enggan menikmati buaian gelombang di atas papan. Papannya, yang berukuran 7 inci, berjenis semi guns--papan ombak menengah--cuma disandarkan ke motor matic-nya. Ia memilih duduk di pantai sambil menghisap rokok.

Pagi itu, langit Cimaja masih kuning. Di kejauhan, para nelayan tampak sedang memuat hasil tangkapan mereka. Beberapa petani membawa hasil kebunnya dengan sepeda. Cimaja adalah sebuah desa nelayan kecil. Tempat ini terselip di antara pegunungan curam dan pantai terbuka--bibir dari Samudra Hindia. "Karena itu ada profesi petani dan nelayan," kata pemuda asli Cimaja itu.

Wandi, sapaan akrabnya, terobsesi dengan selancar. Tempat tinggalnya dekat pantai. Sedari kecil ia menyaksikan aksi para penakluk ombak di Cimaja, yang dulunya kebanyakan bule. Keasyikan berselancar sejak 11 tahun, anak kedua dari lima bersaudara ini putus sekolah. Ia pun memutuskan terjun total ke aktivitas selancar.

Sejak saat itu, setiap ada waktu luang, ia melewatkannya dengan menjinjing papan menjelajahi tepian pantai untuk mencari tempat yang paling ideal. Mulai dari ombak di Ujung Genteng, Sarwana, Pulau Panaitan Banten, Pacitan Jawa Timur, Bali, Sumbawa dan banyak lagi--pernah ia cicipi. Wandi biasa berburu ombak dengan peselancar asing. Jumlahnya empat sampai lima orang. Biasanya dengan jalan darat.

Tapi lama-lama ia menyadari bakatnya tidak segemilang Dede Suryana, peselancar dunia asal desanya, yang dapat sponsor untuk berburu ombak dan berkompetisi. Kantongnya kering setiap selesai berburu. Maka itu jika sedang menganggur, ia memilih menjadi pemandu selancar di Cimaja. "Selain itu saya juga ngojek dan bikin kaos," kata Wandi, yang memakai kacamata merek Rayban seharga setengah juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sebulan, lelaki pemilik tinggi 165 senti meter ini bisa menjual 30 kaos. Satu kaosnya Rp 100 ribu, dan ia mengambil untung dari separuh harganya itu. Rata-rata ia bisa mengumpulkan uang Rp 5 juta per bulan. Dia kini dikontrak selama lima tahun oleh seorang turis Jepang. Setiap Sabtu dan Minggu, Wandi bertugas menemani turis itu keliling Cimaja dan destinasi selancar lain di sepanjang pantai Selatan. "Orang Jepang itu mekanik kapal kargo," katanya.

Dengan badan kekar berotot, rambut keriting gimbal kemerahan, plus wajah Bob Marley lokal, Wandi tidak susah menggaet turis wanita, baik bule atau lokal. Banyak turis wanita, menurut Wandi, memuji kulitnya yang eksotis. Sebab itu, saban seminggu, pasti ada saja yang "nyangkut" menjadi pelanggannya. Selain menyewakan papan, Wandi sekaligus instruktur selancar bagi mereka.

Ia mengatakan, selesai berselancar, biasanya ia dan turisnya suka saling pijat satu sama lain. Ia merasa bukan salahnya jika para turis asing wanita itu membayarnya lebih untuk berkencan--sebagai "servis" tambahan. "Inilah kebebasan," kata Wandi tertawa. "Saya dibayar Rp 300 ribu, untuk menemani surfing pagi dan sore," ujar Wandi yang fasih bahasa Inggris dan Jepang.

HERU TRIYONO


Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei |
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah

Berita Terpopuler:
Tito Kei Tewas, John Kei Sedih tapi Tak Menangis 

Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba 

Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi 

9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.