TEMPO.CO, Kupang - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang menutup sejumlah pelayaran di daerah itu akibat angin kencang selama dua hari terakhir. "Sangat beresiko, jika kapal harus berlayar, karena tinggi gelombang sangat berbahaya," kata Manager Opersional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis kepada wartawan, Selasa, 4 Juni 2013.
Tinggi gelombang di perairan NTT, terutama selat Rote serta Laut Sawu mencapai empat meter. Adapun kecepatan angin berkisar 20-30 kilometer per jam. Menurut dia, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup pelayaran. "Jika cuaca baik, pelayaran kembali dibuka, sebaliknya jika cuaca buruk, kami hentikan," katanya.
ASDP terus memantau cuaca berpatokan pada laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang.
Sepekan terakhir ini, katanya, wilayah NTT dilanda angin kencang yang dipicu tekanan rendah yang terjadi di Australia. Sesuai ramalan BMKG, cuaca buruk masih melanda wilayah NTT selama pekan ini.
Seorang penumpang tujuan Aimere harus pulang dengan kecewa, karena pembatalan pelayaran, akibat penutupan, karena cuaca buruk. "Kami diminta pulang oleh pihak ASDP, karena pelayaran ditutup," katanya. Penutupan pelayaran ini juga berakibat pada penumpukan truk pengangkut sembako tujuan Rote yang tertahan di pelabuhan Bolok.
YOHANES SEO