TEMPO.CO, Jakarta-Polisi menduga penembak Fransiscus Refra adalah orang terlatih yang biasa memegang senjata api. Sebab, pelaku mampu menembak sasaran secara tepat di titik mematikan. "Orang yang belum pernah pegang senjata tidak bisa melakukan itu," ujar Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan kekerasan Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmi Santika, Selasa 4 Juni 2013, kemarin.
Selain itu, kata Helmi, pelaku memiliki nyali cukup besar karena menyerang di ‘sarang’ korban. Apalagi, berdasarkan keterangan saksi, pelaku hanya datang seorang diri. "Aksi pelaku sangat rapi," ujarnya.
Helmi menegaskan, polisi harus bisa mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Kejahatan dengan modus semacam ini bisa ditiru orang jika dibiarkan berlarut-larut.
Fransiscus lebih dikenal dengan nama Tito Kei. Dia adalah adik kandung John Refra alias John Kei. Kakak beradik itu berasal dari Pulau Kei, Maluku. John Kei saat ini mendekam di penjara karena terlibat kasus pembunuhan seorang pengusaha di Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Pada 31 Mei lalu, Tito tewas ditembak orang tak dikenal. Saat itu korban berada di sebuah warung yang berada sekitar 500 meter dari rumahnya, Perumahan Tytyan Indah, Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi. Peluru mengenai bagian belakang kepala Tito dan tembus ke pelilis mata kanan. Pemilik warung, Ratim, 70 tahun, juga tewas dalam kejadian itu.
Polisi menemukan kendala untuk mengungkap jati diri pelaku. Sebab penyidik tidak memiliki informasi lengkap tentang sosok pelaku. Empat saksi mata yang melihat langsung penembakan itu tidak bisa menggambarkan pelaku secara jelas. Satu saksi mengatakan pelaku mengenakan jaket dan helm. Sementara saksi yang lain justru bilang pelaku tidak mengenakan jaket.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, keterbatasan informasi itu membuat penyidik memperluas radius penyelidikan. “Langkah itu diperlukan untuk mencari bukti dan keterangan mengenai pelaku,” katanya. Penyidik juga menunggu hasil uji balistik proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. “Masih diperiksa, hasilnya belum keluar.”
Sebelumnya, Cosmas Refra Kei, sepupu Tito Kei, mengatakan keluarga tidak ingin menduga-duga ihwal pelaku yang menghabisi nyawa saudaranya itu. Dia juga tidak mau berspekulasi untuk menghubungkan penembakan itu dengan kasus-kasus yang pernah melibatkan Tito sebelumnya. "Yang jelas, kami siap membantu jika polisi membutuhkan bantuan keterangan dari keluarga," katanya. (Baca:Tito Kei Ditembak, Persaingan Jasa Pengamanan?)
Menurut Cosmas, sejak 2006, Tito sudah berprofesi sebagai pengacara dan memiliki kantor di Wisma Mega, Sunter, Jakarta Utara. Tito kemudian terjun juga ke dunia politik dan pernah mendaftarkan diri sebagai calon legislatif dari Partai Amanat Nasional.
M. ANDI PERDANA | SUSENO
Berita Terkait
Helmy Santika Jadi Ketua Tim Penyidik Kasus Tito Kei
Tim Gabungan Polda Metro dan Bekasi Usut Tito Kei
Jenazah Tito Kei Diberangkatkan ke Bandara