TEMPO.CO, Tunis - Polisi Tunisia menahan seorang aktivis bugil asal Ukraina di Ibu Kota Tunis sebelum mengusirnya dari negara Afrika Utara pada Selasa, 4 Juni 2013. Demikian keterangan pemimpin gerakan protes wanita Femen kepada media, Selasa, 4 Juni 2013.
"Beberapa pria memasuki kamar hotelnya, mereka memerintahkannya berkemas selanjutnya dibawa pergi polisi. Dia dideportasi dan sekarang berada di dalam kabin pesawat menuju Kiev," kata pemimpin Femen di Paris, Inna Shevchenko kepada kantor berita AFP melalui telepon.
Sementara itu, tiga aktivis perempuan Femen, dua warga Prancis dan seorang asal Jerman, terancam hukuman penjara hingga satu tahun ketika mereka hadir di pengadilan di Tunis pada Rabu, 29 Mei 2013.
Ketiga perempuan itu dituduh melakukan perbuatan tak senonoh dan menyerang moral publik setelah menanggalkan pakaiannya alias bugil saat melakukan unjuk rasa pekan lalu di luar gedung pengadilan di Tunis. Sikap mereka (bugil di depan umum) itu merupakan perwujudan solidaritasnya terhadap Sboui, gadis belia Tunisia yang aktif di kelompok "sextremist".
Sboui yang ditahan bulan lalu setelah menulis dengan kata-kata "Femen" di tembok dekat sebuah kuburan sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok Islam garis keras. Dia ditahan sejak 19 Mei 2013.
Baca Juga:
Secara resmi dia belum menghadapi dakwaan jaksa namun dia diperkirakan bakal mendekam dalam bui selama enam bulan hingga dua tahun jika perbuatannya dianggap terbukti tak senonoh dan menodai kuburan.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Pengakuan Seks Oral Michael Douglas Jadi Polemik
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan
Jokowi Setuju Wajib Militer, Ini Untung-Ruginya
Lawan Belanda, Timnas Indonesia Latihan Perdana