TEMPO.CO , Solo:Surakarta akan menyelenggarakan Solo Batik Carnival VI pada 29 Juni 2013. Seperti gelaran sebelumnya, kali ini panitia ingin menjual tiket ke penonton. Nantinya penonton yang membeli tiket dapat menyaksikan penampilan peserta Solo Batik Carnival tanpa harus berdesakan dengan penonton lainnya.
"Kami ingin menyediakan tempat menonton yang lebih nyaman. Terutama bagi tamu dari luar Solo," kata Ketua Panitia Solo Batik Carnival VI Ikhwan Hidayat kepada Tempo, Selasa, 4 Juni 2013. Menurutnya jika wisatawan sulit menyaksikan penampilan Solo Batik Carnival, bisa kapok datang ke Solo.
Dia berencana membuat panggung dengan kapasitas 2 ribu penonton. Panggung didirikan di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Balai Kota Surakarta hingga Gladag. Rencananya peserta Solo Batik Carnival 2013 akan menampilkan tarian di lokasi tersebut. "Kami menyiapkan lokasi pertunjukan sepanjang 400 meter," ucapnya.
Rencananya tiket dijual Rp 100 ribu per orang. Dia mengaku belum bisa memastikan soal penjualan tiket. Sebab masih menunggu persetujuan pemerintah Surakarta. Dia berharap persetujuan segera diberikan sehingga dapat mencetak tiket dan menjualnya ke masyarakat. "Waktunya cukup mepet," katanya.
Solo Batik Carnival 2013 mengusung tema Earth to Earth. Yaitu menampilkan kostum yang menerjemahkan empat unsur dasar, api, angin, air, dan tanah. "Kostum akan memvisualisasi empat unsur tersebut," ujarnya.
Sebanyak 150 orang sudah mendaftar menjadi peserta, namun hanya 100 orang yang diterima. Selain peserta inti yang mengenakan kostum Solo Batik Carnival, ada peserta pendukung yang bertugas mengamankan peserta inti. "Peserta pendukung akan membentuk barikade. Sehingga penampil kostum tidak terganggu penonton yang kerap merangsek ke depan," katanya.
Solo Batik Carnival 2013 dimulai pukul 15.00 WIB dan diberangkatkan dari Balai Kota Surakarta. Menyusuri Jalan Jenderal Sudirman sejauh 400 meter dan Jalan Slamet Riyadi sepanjang 3 kilometer. "Titik akhir di Solo Center Point di Purwosari," ucapnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Widdi Srihanto menilai sah-sah saja jika panitia ingin menjual tiket ke penonton. Sebab ingin menyediakan tempat menonton yang nyaman kepada wisatawan atau masyarakat setempat.
"Sebenarnya tidak masalah kalau mau jualan tiket. Karena masyarakat tanpa tiket masih bisa menikmati secara gratis," katanya. Hanya saja dia belum bisa memutuskan soal penjualan tiket. Dia beralasan harus mendapat izin dari Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo. "Pak Wali baru ke Jakarta. Nanti Jumat sudah ada keputusan," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita lainnya:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100