TEMPO.CO, Jakarta-–Nur Febriyani, pramugari Sriwijaya Air yang dipukul pejabat karena memperingati penumpang untuk mematikan telepon genggam, hampir pingsan saat menjalani sesi wawancara. Peristiwa terjadi saat dia mengikuti sesi wawancara untuk program berita di stasiun televisi Metro TV. “Iya tadi memang sempat lemas,” kata Norton, koordinator liputan on duty Metro TV saat dihubungi, Jumat, 7 Juni 2013.
Sebelumnya, Nur Febriyani mengalami penganiayaan dari seorang penumpang bernama Zakaria Umar Hadi. Laki-laki yang diketahui menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Bangka Belitung itu memukul Febri terkait penggunaan telepon genggam di atas pesawat.
Febri memberikan dua kali peringatan kepada Zakaria agar mematikan telepon genggam karena sang pejabat kepergok menggunakan telepon genggam saat pesawat belum mendarat. (Lihat: Kronologi Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air)
Norton mengatakan, Febri sempat mengeluh lemas saat berada di studio Metro TV. Tapi dia mengatakan kondisi itu berlangsung sebentar dan kondisi pramugari itu kembali normal.
Norton menduga, lemahnya kondisi Febri karena kelelahan setelah menjadi sorotan atas peristiwa yang menimpanya. Kondisinya menurun lantaran harus mengurus kasus pemukulan yang dialami serta memberikan penjelasan kepada media massa. "Mungkin karena shock dan tidak pernah terekspos seperti ini jadi dia sempat lemas,” ujarnya.
Kabar kondisi Febri yang sempat lemah itu diceritakan oleh news anchor Metro TV, Cheryl Tanzil. Melalui aku Twitter @cheryltanzil, Febri dikabarkan sakit saat sedang mengikuti sesi wawancara untuk suatu program yang disiarkan secara langsung. Namun saat itu Febri sedang tidak dalam on air sehingga kondisinya tidak diketahui secara langsung.
“Waktu datang terlihat sehat. Tp di akhir dialog, tiba2 mbak febri kesakitan. Untung camera lagi ga roll,” tulis Cheryl melalui akun Twitter-nya sekitar setengah jam yang lalu. Tapi dia menegaskan kalau kondisi Febri hanya lemas dan tidak sampai pingsan. “Ga pingsan. Tadi lemas dan kesakitan. Di awal wwcr memang diakui sakit di telinga masih datang dan pergi,” lanjut dia.
DIMAS SIREGAR
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Berita terkait:
Wakil Gubernur Bujuk Damai Pramugari Sriwijaya Air
Asosiasi Penumpang: Pemukul Petugas KRL Ditindak
Pramugari Sriwijaya Air Sepupu Indra Bekti
Dasar Pramugari Larang Pakai Ponsel dalam Pesawat