TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menagih pengembang properti yang berutang kepada Pemprov berupa bangunan rumah susun. Basuki menyebutkan sebanyak 685 blok yang menjadi jumlah utang para pengembang di Jakarta.
"Kasarnya kalau dikali 100 unit (dengan rasio 1 blok memiliki 100 unit), mereka (para pengemban) punya utang 68.500 unit rusun," ujarnya saat mengisi sambutan Pembangunan Rusunawa Tahap dua, Pulogebang, Jalan Mutiara Indah Raya, Jakarta Timur, Jumat 7 Juni 2013.
Hari ini sebanyak 18 pengembang yang tergabung di Real Estate Indonesia (REI) memulai pembangunan dua rusun tambahan di Pulogebang. "Ini diperuntukan bagi orang yang belum beruntung. Saat ini buat warga yang tinggal di bantaran sungai dan waduk," kata Basuki.
Dia menegaskan, hanya warga Jakarta yang tidak mampu yang boleh menghuni rusun itu nantinya. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki taraf hidup mereka yang berada dipinggiran kota.
Berkaitan kewajiban para pengembang kepada pemerintah, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, mengatakan pemerintah berhak untuk mendapat alokasi 20 persen dari proyek yang dikerjakan untuk mendirikan rusun. Ketentuan 20 persen itu tertuang di dalam surat izin penunjukan penggunaan tanah.
Surat ini kemudian dijadikan acuan penerbitan izin mendirikan bangunan. Namun yang terjadi di lapangan, banyak pengembang besar yang belum menunaikan kewajibannya. Terutama soal tanah yang akan digunakan untuk membangun rusun.
Biasanya, pengembang akan menggunakan seluruh lahan yang dibeli untuk membangun apartemen maupun permukiman mewah. Sementara kewajiban mendirikan rusun dilaksanakan di lokasi yang berbeda.
Hal itu terjadi karena nilai tanah di lokasi dimana apartemen atau hunian yang dibangun pengembang ini harganya mahal. Selain itu, pengembang juga risih jika harus membangun rusun di sekitar bangunan akan dikomersilkan itu.
ALI AKHMAD
Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang
Berita Terpopuler:
Garry Kasparov Takut Kembali ke Rusia
Polisi Inggris Nyanyi Bersama Pengamen
Sekjen PBB Ban Ki-moon Dapat Sabuk Hitam
Pria 105 Tahun Ini Masih Menyetir Sendiri