TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menyatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan melupakan substansi dalam implementasi Kurikulum 2013. Ia mengatakan, Kemendikbud hanya berkonsentrasi di persoalan teknis. “Niatnya memang proyek saja,” kata Retno saat dihubungi, Minggu, 9 Juni 2013.
Orientasi teknis ini, lanjut Retno, tampak dari sasaran sekolah yang dekat dengan bandara dan berada di kota besar. “Secara substansi, implementasi kurikulum ini tidak mewakili sekolah secara keseluruhan,” kata Retno menjelaskan.
Retno kemudian mengatakan, serikat guru tidak mau terbawa persoalan teknis. “Ya tapi kami bisa apa kalu anggaran memang sudah disetujui,” kata Retno. Ia menganggap implementasi kurikulum baru ini semata-mata kompromi politik Mendikbud Mohammad Nuh tanpa berfikir nilai manfaatnya untuk kepentingan rakyat.
Retno menilai Kemendikbud ingin disebut berhasil menerapkan kurikulum baru dengan menerapkannya ke sekolah-sekolah yang fasilitasnya memang sudah memadai. Jika orientasi kementerian adalah pembenahan kualitas pendidikan, kata Retno, seharusnya bukan hanya sekolah eks-RSBI dan akreditasi A saja yang dijadikan sasaran.
Kemendikbud akan menerapkan Kurikulum 2013 ini pada tahun ajaran baru 15 Juli 2013 mendatang. Tidak seluruh sekolah di Indonesia dijadikan sasaran implementasi. Hanya 6.325 sekolah yang akan menerapkan kurikulum ini tahun ajaran baru mendatang. Namun Kemendikbud menolak menyebut ini uji coba. Mereka menyebutnya sebagai penerapan bertahap.
TRI ARTINING PUTRI
Topik Terhangat:
Taufiq Kiemas |Cinta Soeharto Bangkit?| Pemukulan Pramugari Sriwijaya| Penembakan Tito Kei
Baca Juga:
Taufiq Kiemas dan Kacamata Budiman Sudjatmiko
Jokowi 'Diam' Melayat ke Rumah Duka Taufiq Kiemas
Pemukul Pramugari Tidak Dikenakan UU Penerbangan
Perjalanan Politik Taufiq Kiemas
Mega Tunjuk Sulungnya Beri Sambutan untuk Kiemas
Ini Dia Anak Alay yang Ada di Dahsyat