TEMPO.CO, Jakarta -BALI-- Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga(Persero) Abdul Hadi mengatakan PT Jasa Marga (Persero) mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum besar tarif tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa sebesar Rp 10 ribu untuk mobil dan Rp4 ribu untuk motor. "Mengenai tarif kami menunggu persetujuan dari Kementerian PU, saat ini sedang dibahas," kata Hadi di Bali, Senin, 10 Juni 2013.
Menurut Hadi, tarif sebesar itu relatif murah untuk masyarakat Bali pada umumnya.Tarif tol ini rencananya akan diterapkan tarif terbuka, yaitu hanya sekali bayar untuk sekali tempuh.
Sebelum hadirnya Jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini, masyarakat dari arah Denpasar, Kuta, atau Bandara Ngurah Rai yang akan menuju Nusa Dua, hanya dapat melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai yang telah beroperasi sejak tahun 1960. Berdasarkan survei, jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di Bypass Ngurah Rai, setiap harinya mencapai lebih dari 40 ribu dan sepeda motor lebih dari 56 ribu.
"Kemacetan akan semakin parah apabila terjadi kecelakaan sehingga jalur tertutup di pertigaan Bandara Ngurah Rai, maka arus kendaraan dari Kuta atau Denpasar yang akan menuju Nusa Dua akan terputus," ujar Ibnu Purna Muchtar Komisaris Jasa Marga.
Jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa menghubungkan kawasan Nusa Dua di selatan Pulau Bali dengan kawasan Pelabuhan Benoa di Kecamatan Denpasar Selatan. Proyek senilai Rp 2,4 triliun itu juga akan tersambung dengan akses jalan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai.
Jalan tol ini terdiri atas empat ruas tol dan memiliki panjang sekitar 12,7 kilometer. Konstruksi tol berdiri di atas laut dangkal dan sekitar dua kilometer di atas tanah darat. Lebar jalan utama tol itu hampir sepanjang 26 meter ditambah 4-5 meter untuk sepeda motor.
TIKA PRIMANDARI