TEMPO.CO, Jakarta--Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi memberlakukan kebijakan amnesti/pemutihan bagi seluruh warga negara asing di Arab Saudi yang tidak memiliki izin tinggal. Kebijakan tersebut berlaku mulai minggu kedua Mei 2013 hingga 3 Juli 2013.
Dalam siaran persnya, Senin 10 Juni 2013, KJRI Jeddah menyatakan dengan kebijakan ini, seluruh warga negara asing yang tidak memiliki dokumen bisa pulang ke negara masing-masing tanpa harus membayar denda atau menjalani hukuman penjara atas pelanggaran peraturan izin tinggal dan izin kerja. Di saat sama, pemerintah Arab Saudi juga memberikan kesempatan kepada warga asing untuk mengurus izin tinggal dan bekerja secara legal di Arab Saudi, termasuk bagi mereka yang datang dengan visa Umroh atau Haji sebelum 3 Juli 2013.
KJRI Jeddah telah melayani 48.260 WNI overstayers hingga 9 Juni 2013. Jumlah ini terus bertambah dan diperkirakan akan terus meningkat tajam. Jumlah WNI overstayers yang datang ke KJRI Jeddah mengalami puncaknya pada 8 Juni 2013 dengan jumlah lebih dari 12.000 orang. Pada hari itu KJRI Jeddah mampu melayani sebanyak 5.931 orang yang penyelesaiannya dilakukan hingga pukul 03.00.
Petugas KJRI Jeddah menyampaikan agar para WNI yang belum terlayani datang kembali ke KJRI di hari pelayanan berikutnya. Sebagian massa kecewa dan mulai melakukan tindakan tidak terpuji, namun masih dapat dikendalikan aparat keamanan. (Lihat: Kronologi Kebakaran Konsulat Jenderal RI di Jeddah)
Pada Ahad, 9 Juni 2013, jumlah WNI yang datang ke KJRI sejak awal telah terkonsentrasi di sepanjang jalan hingga di depan pintu gerbang KJRI. Ketika pintu tersebut akan dibuka, sejumlah WNI dalam antrian tidak tertib dan berdesakan yang mengakibatkan satu orang WNI tewas dan ratusan lainnya pingsan.
Baca Juga:
Kepala Polisi Keamanan Diplomatik dengan kekuatan personel sekitar 30 orang meminta KJRI tidak mengambil risiko dan menyarankan tidak membuka pintu gerbang karena khawatir akan timbul korban lebih banyak lagi. Petugas KJRI mengumumkan pelayanan ditunda hingga situasi memungkinkan.
Sejumlah tenaga kerja pria memaksa masuk KJRI Jeddah dan beberapa orang mencoba memanjat tembok KJRI serta merusak kawat berduri. Beberapa WNI mulai membakar barang-barang yang ada di sekitar pintu gerbang dan tembok pembatas sehingga kobaran api dan kepulan asap membubung tinggi. Beberapa jam suasana mencekam, pintu gerbang yang terbuat dari besi kokoh hampir dapat ditembus namun keamanan dapat mengatasi situasi. (Ribuan TKI Mengamuk, Konsulat RI di Jeddah Dibakar)
Pelayanan direncanakan akan tetap dibuka pada Senin, 10 Juni 2013, untuk membagikan 5000 dokumen perjalanan yang telah siap. Namun jika kondisi keamanan masih belum kondusif, maka pelayanan akan ditunda.
YANDI
Baca juga:
Rusuh di Konjen RI Jeddah, Dubes Akui Loket Kurang
Satu WNI Tewas dalam Rusuh di Konjen RI Jeddah
Pembakaran Konjen RI di Jeddah Akibat Provokator
Rusuh di KJRI Jeddah, Massa Cuma Membakar Plastik