Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Budaya Batik Magelang

image-gnews
Putra mahkota kerajaan Norwegia, Pangeran Haakon Magnus dan Putri Mette Marit mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo.
Putra mahkota kerajaan Norwegia, Pangeran Haakon Magnus dan Putri Mette Marit mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Magelang-Dunia perbatikan di Magelang, Jawa Tengah, semakin menggeliat. Promosi digencarkan melalui berbagai ajang. Salah satu promosi itu melalui Pekan Budaya Batik di Armada Town Square (Artos) Magelang, 7-16 Juni 2013 yang memamerkan aneka motif batik khas tentang legenda kampung.

Promotions Staff Artos, Diah Pangesti, mengatakan kegiatan itu, sebagai sarana mengembangkan pasar batik khas Magelang, dengan sasaran pengunjung mal. "Kami ingin menjadi bagian dalam pelestarian budaya bangsa. Batik khas Magelang belum banyak dikenal masyarakat, padahal memiliki nilai artistik tinggi," kata Diah, Senin, 10 Juni 2013.

Pameran itu diikuti enam perajin batik dari kota dan kabupaten Magelang. Mayoritas, mereka menampilkan batik tulis bermotif legenda kampung yang menggunakan pewarna alami. Diantaranya, motif Bayeman, Ringin Anom, Kebon Polo, Kemiri Rejo hingga ikon Water Torm di Alun-alun Kota Magelang. Ada pula batik bermotif unsur alam, seperti pegunungan, daun, pohon bambu, kayu. Juga, batik khas Candi Borobudur, yang digunakan sebagai sarung ketika pengunjung masuk candi.

Pengelola stan Batik Saniyya Muntilan, Titik, mengaku senang dengan kegiatan itu. Selain untuk memasarkan batik khas Magelang, pekan budaya itu juga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap batik. "Stan kami ramai. Banyak yang penasaran dengan batik khas Magelang," katanya.

Titik juga mengatakan batik Saniyya banyak menggunakan pewarna alami, seperti pelepah pisang, serat nanas, sari daun mangga, daun jambu, serta kunyit. Menurut dia, masyarakat menyukai batik-batik dengan unsur alam. Selain lembut, ramah lingkungan dan aman untuk kulit. Dia menjual batik-batiknya antara Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta per meter.

Pekan budaya batik, juga dimeriahkan workshop membatik, live show music, serta pameran fotografi. Ada juga fashion show koleksi Crisantium, oleh Tatok Prihastomo dan Touch of Ramadhani, oleh Ramadhani A. Kadir, yang akan dibawakan Duta Wisata Magelang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batik khas Magelang, baru digagas sejak 2010. Karena tidak ada sejarah batik di kota ini, maka dipilihlah nama-nama kampung terbesar di 17 kelurahan, di Kota Magelang, untuk motifnya. Kampung-kampung itu, dipilih karena memiliki legenda atau riwayat unik.

Ada beberapa kampung yang dipilih seperti Gelangan, Bayeman, Mirikerep, Mantiasih, Kebonpolo, Watertoren, dan Patenjurang. Kampung Bayeman misalnya, bermotif daun bayam, atau Watertoren dengan motif gambar saluran air Belanda. Hingga saat ini, ada 40 motif batik Magelang.

OLIVIA LEWI PRAMESTI

Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas


Baca juga:
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi

PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai

Jokowi Gantikan Megawati Terima Tamu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

5 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

24 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

50 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.