TEMPO.CO, Jayapura - Nahkoda beserta 11 orang anak buah kapal berbendera Vietnam dengan nama Q.Nq 90179, hingga Selasa, 11 Juni 2013, masih menjalani pemeriksaan di Pomal Pangkalan TNI Angkatan Laut Sorong.
”Nahkoda berinisial NT dan 11 anak buah kapal ditahan untuk menjalani pemeriksaan,” kata Perwira Pelaksana Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Sorong Mayor Laut Bambang Kuncoro, Selasa, 11 Juni 2013.
Menurut Bambang, nahkoda dan anak buah kapal seluruhnya warga Vietnam. Selain menangkap mereka, juga disita sejumlah barang bukti, seperti bom ikan, 6 detonatur, 2 drum racun ikan jenis potasium, 1 bendera Vietnam, 1 bendera Malaysia, 1 ton ikan campuran, dan ratusan jenis penyu hijau dan penyu sisik.
Para pelaku dijerat pasal berlapis, karena masuk wilayah perairan Indonesia tanpa izin, tidak memiliki dokumen pelayaran, termasuk penangkapan ikan dengan cara menggunakan bahan peledak. Mereka juga dikenai undang-undang lingkungan hidup karena melakukan penangkapan satwa yang dilindungi.
Proses penyidikan tidak bisa bejalan lancar karena terkendala bahasa. Karena itu sedang dicari penterjemah bahasa Vietnam.
Penangkapan kapal tersebut terjadi Sabtu, 8 Juni 2013. Saat itu kapal tersebut berada pada 6 mil utara Perairan Pulau Fani. Dalam perjalanan dari Pulau Fani ke Sorong sekitar 18 jam, tiba-tiba kapal dihantam ombak sehingga terjadi kebocoran serius. Kapal harus diamankan karena merupakan barang bukti.
”Kapal tersebut bocor bukan karena ditembak, tapi karena terkena ombak. Karena mengalami kebocoran sehingga harus ditarik ke Lanal Sorong oleh sebuah KRI,” ujar Bambang.
Danlanal Sorong Kolonel Laut (P) Eko Joko Wiyono menjelaskan, aparat TNI Angkatan Laut Sorong menangkap kapal tersebut di perairan terluar Sorong, Papua Barat.
Penangkapan bermula dari informasi Pengamanan Pulau Terluar (Pam Puter) kepada Lanal Sorong karena adanya aktivitas pengeboman ikan. Tanpa menunggu lama, KRI 818 Kalakay langsung meringkus kapal asing tersebut di posisi lintang utara 131 derajat 25 menit 00 timur, sekitar pukul 10.30 Wit.
JERRY OMONA
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Pemukul Pramugari Diambil Paksa dari Rumah Sakit
Pemerintah Beri Jaminan untuk Pemukul Pramugari
SMS Ini Beredar Sehari Sebelum Cebongan Diserang
Hujat Nabi, Bocah Diberondong Pemberontak