TEMPO.CO , Jayapura:General Meneger Marketing Operasional Pertamina Region VIII Maluku-Papua, Mohammad Irfan bakal menyiapkan 15 persen bahan bakar minyak (BBM) menjelang kenaikan harga yang akan diberlakukan 1 Juli 2013. “Untuk saat ini belum ada lonjakan pembelian di stasiun pengisian bahan bakar umum di Papua,” katanya, Senin, 10 Juni 2013.
Menurut Irfan, dalam sehari, stok BBM jenis premium di Papua-Maluku sebesar 1800 kiloliter dan solar sebanyak 3300 kiloliter. “Stok cukup. Artinya nanti jika diputuskan, apakah minggu ketiga bulan Juni, atau kapan intinya kami sudah siap,” katanya.
Irfan mengakui, menjelang kenaikan harga BBM, masyarakat cenderung membeli dalam jumlah lebih. Tapi ia sudah mengantisipasi supaya jangan sampai nanti di SPBU kosong. Pemenuhan BBM ke wilayah pegunungan tengah Papua atau wilayah pedalaman Papua, kata Irfan, PT Pertamina Region VIII Maluku-Papua membutuhkan dana sekitar Rp 60 miliar per tahunnya. “Ini untuk biaya subsidi ongkos angkutan BBM ke wilayah pegunungan tengah Papua,” katanya.
Dalam waktu dekat Pertemina akan menambah 10 lembaga penyalur baru di wilayah pegunungan tengah Papua, termasuk pemekaran baru Papua. Lembaga ini berfungsi menyalurkan BBM, agar harganya sama dengan wilayah lain di Indonesia. Lembaga penyalur baru diantaranya akan didirikan di wilayah pemekaran Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Menurut Irfan, lembaga penyalur baru ini sangat penting untuk wilayah pedalaman Papua. Sebab lembaga penyalur lama, kebanyakan berada di wilayah kabupaten-kabupaten induk dan mengakibatkan ongkos angkut ke daerah pemekaran di Papua dilakukan pihak swasta.
“Karena disalurkan pihak swasta, akibatnya harga BBM jenis premium di wilayah pegunungan tengah Papua atau pedalaman Papua dapat mencapai Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per liternya. Apalagi rata-rata angkutan ke wilayah ini menggunakan pesawat berbadan kecil dengan biaya yang juga cukup mahal,” dia menjelaskan.
CUNDING LEVI
Terhangat: EDSUS Aksi Alay | Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Berita Terkait
Menkeu Chatib Antisipasi Lonjakan Defisit Anggaran
Dua Jurus Chatib Basri Meredam Inflasi
Hari Ini, Chatib Basri Bahas APBN Perubahan 2013