TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Nino Fernandez mengaku kaget ketika tahu harga jengkol melambung tinggi. "Serius lo jengkol sampai segitu?," katanya terperangah kepada Tempo beberapa waktu lalu.
Pria kelahiran Hamburg, Jerman ini berpendapat kenaikan harga barang itu karena permintaan yang tinggi dibanding stok yang tersedia. "Otomatis, kalau barang lebih sedikit, harga barang jadi naik," katanya bak guru ekonomi.
Tapi ia sebenarnya menyayangkan kenaikan harga itu. Walau tidak menyukai makanan beraroma khusus itu, Nino tahu bahwa sebenarnya jengkol memiliki banyak manfaat baik. "Padahal jengkol itu banyak manfaatnya. Itu bisa buat cuci darah," katanya. Menurutnya, karena itu pula, masyarakat Indonesia bisa mengobati dirinya sendiri.
Kenaikan jengkol ini kata Nino, sama seperti kejadian kenaikan bawang tempo hari. "Mau dibilang apa, itu kan bagaimana cara politik bisnis aja," lanjutnya.
Ia pun langsung membuat membuat tagline khusus untuk kondisi kelangkaan jengkol di pasar itu. "Kenapa jengkol naik? Karena persediaan pete lebih banyak. Makanya makanlah pete. Hindari jengkol untuk sementara. Itulah tagline saat ini," katanya sambil tertawa.
Jengkol memang bukan makanan pokok Indonesia. Tapi kondisi harga jengkol yang sempat mencapai Rp 50 ribu perkilogram ini membuat beberapa kelompok masyarakat kesulitan. Salah satu kelompok yang terkena imbas adalah para pedagang warung tegal. Mereka tidak bisa lagi menyediakan semur jengkol sebagai menu pilihan dagangannya.
MITRA TARIGAN
Topik terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas | Pemukulan Pramugari
Berita lainnya:
Ahok Sering Berdebat dengan Taufiq Kiemas
Pelatih Timnas: Indonesia Kalah Postur
Pemukul Pramugari Diambil Paksa dari Rumah Sakit
Publik Setuju Jokowi Nyapres
'PAN: Partai Artis Nasional'