TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara, kanker rahim, kanker otak, dan berbagai jenis kanker lainnya sudah terdengar umum di telinga kita. Tidak seperti kanker kulit yang seolah jarang dijamah. Padahal, kanker ini juga berbahaya.
Ada 13.000 kasus baru kanker kulit karena melanoma di Inggris tiap tahunnya. Dan, lebih dari 2000-nya harus berujung pada kematian. Melanoma (melanoma maligna) merupakan salah satu bentuk kanker kulit yang paling berbahaya. Melanoma biasanya muncul sebagai tahi lalat (mol) yang berubah warna dan bentuk, atau tahi lalat baru yang muncul pada tubuh.
“Mol ganas penyebab kanker memiliki bentuk yang tak beraturan dan memiliki warna yang berbeda dengan mol biasa,” tulis Daily Mail, Selasa, 11 Juni 2013. Mol dapat muncul di manapun pada tubuh dan akan bertambah besar. Kadang-kadang mol tampak menonjol, tapi tak jarang mol bertekstur datar.
Studi menunjukkan, risiko kanker ini meningkat setiap kali kita terbakar sinar matahari. Sebanyak 80 persen melanoma terjadi karena sinar matahari. Namun, matahari bukan satu-satunya penyebab. Kelainan genetik, minimnya kekuatan sistem kekebalan tubuh, dan faktor lain juga bisa jadi penyebabnya.
Melanoma juga bukan satu-satunya penyebab kanker kulit. Bentuk lain kanker kulit dikenal dengan sebutan non-melanoma. Yang paling umum adalah karsinoma sel basal. Ini memengaruhi lapisan terdalam sel. Kanker ini ditandai dengan adanya tanda bercak merah bersisik pada kulit.
Kemudian, kulit tampak berkoreng dan berdarah. Wujudnya memang seperti koreng biasa, tapi koreng ini tak kunjung sembuh. Kanker kulit jenis ini muncul hanya pada bagian kulit yang terkena sinar matahari. Meskipun tidak menyebar, jika tidak ditangani dengan baik, kulit akan terkikis, bisul, dan mengakibatkan hal serius.
Selain menyerang sel basal, karsinoma juga menyerang sel skuamosa. Kondisi kanker ini serupa dengan kanker yang menyerang sel basal. Hanya saja, karsinoma sel skuamosa dapat terjadi di bagian kulit mana saja, baik yang terkena sinar matahari maupun yang tidak. Selain itu, kanker jenis ini juga dapat menyebar ke area tubuh lain, seperti kelenjar getah bening. Meskipun demikian, kejadian ini jarang terjadi.
Meski kanker kulit tidak seberbahaya kanker pada organ vital, tapi kita juga harus selalu waspada. Hindari terkena paparan sinar matahari secara langsung atau terlalu lama. Gunakan pula sunblock atau sunscreen untuk mengurangi paparan pada kulit. Dan yang terpenting, jangan pernah mengabaikan kondisi tak biasa yang terjadi pada kulit kita. Tentunya, penanganan yang cepat akan mengurangi risiko yang lebih parah.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?