TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) telah memiliki rencana menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Insya Allah dalam waktu dekat, kami akan memberikan 1.000 unit rumah gratis untuk masyarakat miskin," kata Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo dalam Musyawarah Nasional IV Apersi, Rabu, 12 Juni 2013.
Ia mengatakan, dalam penyediaan rumah gratis tersebut, Apersi akan bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, menyambut baik rencana tersebut. "Kalau terealisasi, ini luar biasa," kata Djan.
Djan meminta Apersi menyampaikan rencana itu kepada Wakil Presiden, Boediono, yang akan hadir di hari kedua musyawarah, besok. Ia menuturkan, sebelum harga BBM bersubsidi naik, Kementerian sudah mengantisipasi dengan menaikkan harga rumah.
Djan meminta BTN melakukan penghitungan kembali. Ia mengungkapkan, sebaiknya BTN memperpanjang masa cicilan rumah. Misalnya, dari 15 tahun menjadi 20 tahun. "Kalau perlu 30 tahun, nanti kita cari dasar hukumnya," ucap Djan.
Djan menambahkan saat ini masyarakat memandang ketersediaan perumahan dan munculnya pemukiman umum sebagai tanggung jawab pemerintah pusat. Padahal, hal tersebut menjadi urusan pemerintah daerah.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan harga rumah saat ini makin tidak terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah. "Yang menjadi tantangan di masa depan, yaitu kendala lahan dan daya beli masyarakat dapat dipecahkan," kata Wakil Ketua Kadin, Iwan Hanafi.
Ia berpendapat selama ini pembangunan perumahan masih bersifat sentral dan sektoral. Untuk itu, menurut Iwan, sebaiknya ada integrasi antara pemerintah dengan dunia usaha, serta dunia usaha dengan masyarakat.
MARIA YUNIAR
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?
