TEMPO.CO , Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan tim khusus untuk mempercepat pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor di Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi. Tim yang berangkat kemarin sore dipimpin langsung Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana.
"Mudah-mudahan dengan koordinasi lebih baik antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat lebih optimal dan efektif," kata juru bicara presiden, Julian Aldian Pasha di Kantor Presiden, Selasa, 11 Juni 2013.
Presiden SBY sudah mendapat informasi jumlah warga negara Indonesia yang mengajukan SPLP di KJRI Jeddah mencapai 40 ribu orang. Presiden sudah memerintahkan penanganan WNI yang overstay di Arab Saudi berlangsung lebih cepat dan baik. "Presiden menyesalkan insiden kemarin, karena sepatutnya tidak akan terjadi bila ada antisipasi," kata Julian.
Selain mengirimkan tim khusus, menurut Julian, SBY telah memerintahkan loket penanganan SPLP di titik atau pos lain, selain KJRI Jeddah. Solusi ini menjadi upaya sementara mengatasi jumlah WNI yang membludak dalam pengajuan SPLP.
"Kemenlu sudah melihat, salah satu kesulitan kita tidak bisa tertangani karena kekurangan jumlah personil di KBRI atau KJRI Jeddah,” kata dia. “Ini semua sudah ditinjau apa yang menyebabkan itu.” (Baca juga: Korban Tewas Rusuh KJRI Jeddah Dimakamkan di Saudi)
FRANSISCO ROSARIANS
Terhangat: EDSUS Aksi Alay | Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
KESRA Terkait
Pasca-Rusuh, Loket Pemutihan KJRI Jeddah Ditambah
Muhaimin : Info KJRI Jeddah Rusuh Berlebihan
Pemicu Pembakaran KJRI