TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Lapas Cebongan saat kasus Cebongan meletus, Benediktus Soekamto Harto memperkirakan adanya tekanan psikis berat kepada saksi dari kalangan narapidana dan petugas Lapas Cebongan. Dia mengilusrasikan di persidangan kasus ini hanya 42 saksi yang merupakan orang sipil, selebihnya tentara.
Soekamto mengatakan para tersangka perlu dukungan dari berbagai organisasi kemasyarakatan. Alasannya kesaksian 11 petugas Lapas Cebongan dan 31 narapidana menentukan pembuktian keterlibatan 12 tersangka dari Kopassus itu. "Apalagi, di media kemarin Kasad mengajak semua elemen militer mendukung tersangka,” kata dia. “Kami tambah ketar ketir."
Soekamto menganggap tekanan psikis kepada 42 saksi sudah berlangsung sejak peristiwa penembakan di Lapas Cebongan hingga kini. Efeknya, kata dia terus berlangsung dan tak berhenti menimbulkan kecemasan. "Saat peristiwa saja, 11 petugas lapas itu sudah jadi korban serangan fisik dan 31 napi korban serangan psikis," ujar dia.
Pasca kejadian, kata Sukamto, mereka khawatir akan ada upaya penghilangan saksi mata oleh pelaku. Setelah itu mereka harus mengikuti proses pemeriksaan oleh polisi dan kemudian diulang lagi oleh penyidik militer. "Kami juga harus menceritakan ulang semua rincian kejadian ke banyak lembaga yang melakukan investigasi," ujar dia. "Mulai Kontras, Komnas HAM, Komisi III DPR RI dan LPSK."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM