TEMPO.CO, Bogor - Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pendukung Pemerintah, Syariefuddin Hasan, membantah ada utusan dari Istana Presiden yang diberi tugas menyampaikan pemutusan hubungan Partai Keadilan Sejahtera dari keanggotaan partai koalisi.
"Nggak ada itu. Nggak ada, nggak ada," kata Syarief, seusai rapat pengurus terbatas Partai Demokrat di kediaman Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam, 12 Juni 2013.
Ketua Harian Partai Demokrat ini enggan mengomentari keputusan final Setgab terhadap PKS. Apakah mengeluarkan partai berlambang padi dan bulan sabit kembar itu, atau tidak. "Kami nggak bahas soal itu tadi," ujarnya.
Pertemuan pengurus di kediaman SBY ini dipimpin SBY dan dihadiri ketua harian, sekretaris jenderal, seluruh wakil ketua umum, ketua dewan kehormatan, ketua dewan pembina, direktur eksekutif, ketua fraksi, dan menteri kabinet asal Demokrat.
Pertemuan dimulai pukul 20.00 hingga 22.50 WIB. Menurut Syarief, pertemuan membahas kondisi internal Demokrat. "Program kerja kami di DPP Partai Demokrat," ucapnya. Ia membantah jika pertemuan juga membahas rotasi anggota dewan dari Demokrat.
Sebelumnya PKS menyatakan sudah menerima putusan dari Istana Negara ihwal pemberhentian partai itu sebagai anggota koalisi pendukung pemerintahan. Pemberitahuan ini disampaikan kepada salah satu menteri PKS pada pertengahan pekan lalu.
"Katanya, Presiden SBY akan menulis surat secara resmi terkait pemberitahuan ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah, Rabu, 12 Juni 2013. Menurut Fahri, Istana berjanji mengirimkan surat pemberitahuan ini Sabtu pekan lalu. "Tapi, sampai Senin malam, surat itu tak kami terima."
PRIHANDOKO
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi