TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Sekretariat Gabungan, Amir Syamsuddin mengatakan mayoritas anggota koalisi merasa tak nyaman dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera yang menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. “Suasana kebatinan yang terbangun saat ini, para anggota setgab merasa tak nyaman dengan situasi yang berkembang,” kata Amir saat dihubungi, Kamis, 13 Juni 2013.
Menurut Amir, ketidaknyamanan para anggota setgab yang terdiri dari Partai Demokrat, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional ini terlihat jelas dalam rapat setgab yang digelar Senin, 11 Juni lalu di Jakarta Convention Center. Meski tak secara terbuka meminta PKS keluar koalisi, tetapi semua pimpinan partai yang hadir sepakat bahwa PKS sudah keluar dari kode etik koalisi.
Ketidakhadiran PKS dalam rapat setgab Senin malam itu, kata Amir, menjadi salah satu butir yang dibahas. PKS bahkan dinilai sudah mencederai semangat koalisi karena menilai kebijakan yang akan diambil pemerintah akan menyengsarakan masyarakat. Padahal, menaikkan harga BBM merupakan pilihan sulit yang harus diambil untuk menyelamatkan fiskal dalam jangka panjang.
Dalam rapat itu, setgab menilai PKS sudah buta hati, dan mengambil sikap seakan-akan berada di depan membela rakyat. Padahal program yang disepakati setgab diyakini juga untuk kepentingan rakyat. “Mereka sudah melukai semangat berkoalisi,” kata petinggi Partai Demokrat yang menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM itu.
Meski sudah tak nyaman dengan sikap PKS, Amir belum mau menyimpulkan apakah PKS harus keluar atau tidak dari koalisi. Karena menurut dia kebijakan itu sepenuhnya menjadi wewenang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pimpinan setgab. Dalam dua hari ini, SBY masih akan mencermati perkembangan sebelum akhirnya memutuskan sikap terhadap PKS.
IRA GUSLINA SUFA
Baca Berita Populer lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Indonesia Tak Perlu @TrioMacan2000
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi