TEMPO.CO, Surakarta - Pedagang buah di Surakarta menikmati kenaikan keuntungan hingga 30 persen dalam dua minggu terakhir, menyusul turunnya harga buah impor turun yang memicu banyaknya pembeli.
"Sekarang hampir semua orang membeli buah impor karena harganya terjangkau," kata Ibu Jumadi, salah seorang penjual di Pasar Gede, Surakarta, Kamis, 13 Juni 2013.
Menurut dia, saat harga buah impor melambung, pembeli turun drastis. Hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang tetap membeli buah impor, seperti etnis Tionghoa yang akan mengadakan sembahyang.
Saat ini harga apel Fuji telah turun dari semula Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Apel Washington juga turun dari Rp 70 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Lalu, anggur juga turun harga dari Rp 90 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Karena itu, para pedagang berharap pemerintah tidak lagi membatasi impor buah. Pembatasan impor buah akan membuat harga buah naik tinggi dan tidak terbeli masyarakat."Kami jadi rugi karena biaya operasional tetap, tapi omset turun," kata Sri Martini, pedagang lainnya.
Pedagang buah lainnya, Watinah mengatakan akhir-akhir ini pembeli buah makin banyak. Sebab buah impor sudah tidak semahal dulu. "Mungkin jelang Lebaran, permintaan tambah tinggi," katanya. Tapi syaratnya harga buah impor stabil seperti sekarang dan tidak naik lagi.
UKKY PRIMARTANTYO
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Mark Zuckerberg Dicecar Pemilik Saham Facebook
Rupiah Turun Ancam Pengusaha Komputer
Dahlan Minta BUMN Buyback Saham Bluechip
Postur Anggaran RAPBNP 2013 Disetujui