TEMPO.CO, Semarang - Sekitar 6 ribu calon jamaah haji asal Jawa Tengah terancam gagal berangkat menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jamaah haji sebanyak 20 persen untuk tiap negara. Pengurangan tersebut dampak belum rampungnya renovasi Masjidil Haram, Mekah. Kapasitas Masjidil Haram mestinya mampu menampung 48 ribu orang per jam. Dalam kondisi renovasi yang belum selesai, kapasitasnya menjadi 22 ribu orang per jam.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Khairudin mengatakan, sesuai data pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu pada Kementrian Agama, kuota haji Jawa Tengah tahun ini mencapai 29.800 lebih. Rencananya, jika pengurangan itu benar, maka kuota tiap propinsi juga akan dikurangi 20 persen.
"Kuota haji Jawa Tengah kemungkinan berkurang sedikitnya 5.960 orang," kata Khairudin, Jumat 14 Juni 2013. Rencananya, distribusi pengurangan juga akan diterapkan secara rata pada masing-masing kabupaten/kota sebanyak 20 persen.
"Kami berharap masyarakat bisa memahami hal ini, karena pengurangan dilakukan oleh Arab Saudi dan berlaku untuk semua negara," ujarnya.
Rencananya, lanjut Khairudin, pada 23-26 Juni nanti, Menteri Agama akan membujuk Kerajaan Arab Saudi agar kuota haji untuk Indonesia tidak berkurang atau pengurangannya tidak sampai 20 persen.
Jika pengurangan kuota tetap dilakukan, maka pemerintah akan memprioritaskan pemberangkatan calon haji sesuai dengan nomor urut pelunasan ongkos haji yang telah ditutup 17 Januari lalu."Yang lebih dahulu lunas, akan diprioritaskan berangkat".
Prioritas juga akan diberikan kepada calon yang berusia 83 tahun keatas saat pelunasan. Sementara calon yang sudah pernah menunaikan haji tidak dipastikan tidak diberangkatkan tahun ini. Calon jamaah yang menggunakan kursi roda juga tidak akan diberangkatkan karena jalur khusus kursi roda masih dalam renovasi.
Pemerintah memastikan calon jamaah yang sudah melunasi pembayaran tahun ini, akan diprioritaskan diberangkatkan tahun depan dengan tidak menambah biaya sekalipun terjadi kenaikan ongkos.
Anggota Komisi Keagamaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Muh Zein mengatakan, pemerintaah Indonesia harus melakukan lobi kepada Kerajaan Arab Saudi agar mengurangi pemotongan kuuota. "Lobi harus berhasil," kata Zein.
Indonesia, lanjut Zein, bisa beralasan sebagai pengirim jamaah haji terbesar, serta dengan daftar tunggu terbanyak hingga 15 tahun. Kondisi ini berbeda dengan negara lain yang jumlah jamaahnya sedikit. "Jadi, pengurangan kuota jangan dipukul rata 20 persen tiap negara".
SOHIRIN
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Terpopuler
Apple Akan Rilis iPhone Rp 980 Ribu
Diet Ketat, Henry Cavill Jadi 'Man of Steel
Samsung Akan Rilis Galaxy S5
Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Jakarta
AJI Prihatin Terhadap Forum Pemred
Cuci Gudang Ponsel hingga 90 Persen di ICS 2013