TEMPO.CO, Cilacap - Dari total 101 orang, kini imigran pencari suaka dari Timur Tengah yang masih bertahan di penampungan tersisa hanya 57 orang. Sejumlah 44 imigran sudah lebih dulu kabur dari penampungan di Kantor Imigrasi Cilacap. “Mereka berani melawan petugas kepolisian,” kata Kepala Seksi Penindakkan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Edi Rohaedi, Jumat 14 Juni 2013.
Ia mengatakan, seluruh imigran asal Afganistan yang berjumlah 10 orang sudah kabur semua. Sementara, sisanya merupakan imigran dari berbagai negara seperti Irak, Palestina, Iran, dan Suriah. Menurut dia, petugas keimigrasian kesulitan mengawasi semua imigran karena keterbatasan personil. Imigran biasanya kabur saat malam hari saat petugas sedang lengah.
Trik lainnya, kata dia, sebelum kabur, imigran lainnya membuat keributan untuk memancing perhatian petugas. Selama ini, imigran asal Timur Tengah memang dikenal rewel dibandingkan dengan imigran asal Asia Selatan.
Penampilan imigran asal Timur Tengah cenderung modis. Tak jarang mereka membawa gadget yang trendi dan mahal. Pakaiannya pun tergolong bermerek. Mereka bahkan tak doyan nasi padang, berbeda dengan imigran asal Asia Selatan seperti Srilanka yang mau menyantap apa pun yang dihidangkan petugas imigrasi.
Kepala Kantor Imigrasi Cilacap, Syamsul Bahri mengatakan, baru lima imigran yang kabur berhasil ditangkap. “Mereka ditangkap di Tasikmalaya,” katanya. Dari data Kantor Imigrasi Cilacap, 101 imigran gelap yang ditampung berasal dari 5 negara di Timur Tengah, yakni Irak, Iran, Palestina, Afghanistan, dan Syria. "Imigran yang terbanyak berasal dari Irak sebanyak 42 orang, Palestina 25 orang, Iran 18 orang, Afghanistan 10 orang dan Syria 6 orang," kata dia menjelaskan.
Umar, 35 tahun, warga Palestina mengatakan, ia ingin ke Australia karena ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik. “Saya juga mengajak seluruh anggota keluarga," katanya. SKedatangan imigran asal Timur Tengah itu dibantu oleh sindikat yang bermarkas di Makasar. Sindikat itu berhasil diungkap oleh Kepolisian Resor Kebumen yang saat ini sudah menetapkan 10 tersangka yang terlibat membantu imigran yang mencoba ke Australia itu. “Tersangka masih 10 orang,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kebumen, Ajun Komisaris Purwanto Hae Widodo.
ARIS ANDRIANTO
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Terpopuler
Apple Akan Rilis iPhone Rp 980 Ribu
Diet Ketat, Henry Cavill Jadi 'Man of Steel
Bu Camat, Peraih Nilai Tertinggi Lelang Jabatan
Samsung Akan Rilis Galaxy S5
Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Jakarta
AJI Prihatin Terhadap Forum Pemred
Cuci Gudang Ponsel hingga 90 Persen di ICS 2013