TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Taufiqurrahman meminta Gubernur DKI Joko Widodo memperbaiki komunikasi dengan anggota Dewan. Dia mengusulkan Jokowi menggelar pertemuan informal secara intensif.
“Misalnya bikin acara coffee morning sama Fraksi Demokrat atau fraksi lain,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat 14 Juni 2013. Dia menyebut, kesempatan bicara dengan Jokowi sangat langka. “Kalau di acara formal kan ada protokolernya,” kata dia yang asal Partai Demokrat.
Langkah itu dirasa mendesak karena komunikasi Jokowi-Dewan selama ini kurang baik. Dalam delapan bulan pemerintahan, Taufiq mengaku baru satu kali bertemu dengan pria asli Solo itu. “Selain saat pemaparan program di awal dulu, tidak pernah.” Jokowi dianggap berjalan sendiri dan menabrak aturan hukum.
Akibat komunikasi minim, Dewan jadi mempertanyakan program Jokowi. Misalnya, dasar hukum seleksi terbuka lurah dan camat. Lalu, program Kartu Jakarta Sehat yang menimbulkan polemik dengan rumah sakit swasta. Belum lagi mekanisme pengawasan Kartu Jakarta Pintar agar digunakan secara tepat oleh pelajar. “Jangan merasa berkuasa penuh. Eksekutif itu tidak sendiri.”
Maka, wajar menurut Taufiq, dia pernah mengajukan interpelasi. Dia mengklaim, kritiknya bukan untuk menjatuhkan Jokowi, melainkan karena peduli pada kelangsungan pemerintahan duet Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama. “Kami tidak mau mereka kejeblok menabrak aturan,” ujar Taufiqurrahman
ATMI PERTIWI
Terpopuler
Apple Akan Rilis iPhone Rp 980 Ribu
Diet Ketat, Henry Cavill Jadi 'Man of Steel
Bu Camat, Peraih Nilai Tertinggi Lelang Jabatan
Samsung Akan Rilis Galaxy S5
Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Jakarta
AJI Prihatin Terhadap Forum Pemred
Cuci Gudang Ponsel hingga 90 Persen di ICS 2013