TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku memang menyarankan Zulkarnaen Djabar untuk menghubungi Ketua Unit Pengadaan Lelang Mashuri. Namun menurut dia, hal ini bukan dalam upaya memberi intervensi pemenangan peserta lelang.
"Saya memang pernah menyarankan begitu," kata Nasaruddin saat dihubungi Sabtu 15 Juni 2013. Dia menceritakan bahwa Zulkarnaen menanyakan perihal tender proyek pengadaan Al Quran. Namun dia mengaku pada Zulkarnaen bahwa itu bukan kewenangannya. "Maka saya sarankan dia menghubungi Pak Mashuri yang menangani tender itu," ujar dia.
Menurut Nasaruddin, ia tak mungkin tidak menjawab pertanyaan Zulkarnaen yang merupakan anggota Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat. "Beliau orang penting bagi Kementerian Agama," ujar dia. Maka dia menyarankan Zulkarnaen mengontak Mashuri. Dia menegaskan bahwa hal ini bukan dengan tujuan membantu pemenangan tender pengadaan Al Quran.
Nama Wamenag Nasaruddin Umar sempat disebut dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Al Quran. Fahd El Fouz, salah satu saksi dalam kasus tersebut yang pertama kali menyebut nama Nasaruddin saat bersaksi di Pengadilan Tipikor April lalu. Fahd mengatakan bahwa Nasaruddin merestui penyimpangan pelaksanaan proyek tersebut.
Zulkarnaen Djabar, mantan anggota DPR yang sudah divonis terkait kasus ini pun mengatakan hal serupa. Djabar menyatakan pernah mendapat saran dari Nasaruddin agar menghubungi Ketua Unit Pengadaan Lelang Mashuri. Pada Jumat lalu, Nasaruddin sudah diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ahmad Jauhari, pejabat pembuat komitmen.
NINIS CHAIRUNNISA