TEMPO.CO, Batang - Kereta api eksekutif Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta anjlok saat melewati wesel atau persilangan rel, sekitar 100 meter lepas dari Stasiun Batang, Jawa Tengah, Sabtu malam, 15 Juni 2013. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV, Zakaria, saat dihubungi Tempo, Ahad, 16 Juni 2013. Gerbong yang anjlok dari perlintasan itu gerbong paling depan.
Zakaria mengatakan, kereta yang melaju dari Surabaya itu terdiri dari sebelas rangkaian. Gerbong yang tepat di belakang lokomotif itu bermuatan barang. Sedangkan penumpang berada di rangkaian belakang gerbong yang anjlok.
Menurut Zakaria, gerbong nomor satu anjlok karena dua as yang keluar dari perlintasan. Beruntung kereta melaju dalam kecepatan pelan. Sebab, kereta baru sekitar 100 meter meninggalkan Stasiun Batang. Sehingga anjloknya gerbong itu tidak mengakibatkan kecelakaan serius.
Meski demikian, lokomotif tidak bisa langsung berhenti. Gerbong yang anjlok itu sempat terseret sekitar 50 meter. Akibatnya, sejumlah bantalan rel mengalami kerusakan. “Proses evakuasi memakan waktu sekitar 1,5 jam. Penumpang tidak dialihkan ke kereta lain,” kata Zakaria.
Setelah gerbong yang keluar dari perlintasan itu ditanggalkan, lokomotif kembali melanjutkan perjalanan menuju dengan Stasiun Pasar Senen, Jakarta. “Anjloknya satu gerbong itu tidak menjadi kendala bagi perjalanan kereta lain,” Zakaria menambahkan.
DINDA LEO LISTY