TEMPO.CO , Jakarta: Peringatan tujuh hari wafatnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas pada Jumat, 14 Juni 2013, malam di kediamannya, Jl. Teuku Umar, Jakarta Pusat, menyisakan cerita dari sejumlah kolega dan sahabat.
Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari berkisah pengalamannya bersama almarhum Taufiq saat masih menjadi pimpinan MPR. Menurut Hajriyanto, Taufiq bukan hanya politikus senior yang jago dan luwes.
Taufiq juga sosok politikus yang sangat peduli dengan penampilan. Ia sangat peka jika teman di sekitarnya berpenampilan tak sepadan atau matching. "Beliau itu sangat dandy. Kalau baju dan jas kami tidak sama beliau langsung tahu," ujarnya bercerita saat memberikan kata sambutan di acara peringatan tujuh hari almarhum Taufiq Kiemas.
Rupanya penampilan semacam itu mengusik pikiran Taufiq. Suatu ketika, politikus senior PDI Perjuangan itu memanggil tukang jahit langganannya ke kantor. Ia menyuruh penjahit tersebut mengukur para wakil ketua MPR untuk dibuatkan jas baru yang pas dengan mereka. Ada dua lagi wakil ketua MPR selain Hajriyanto yaitu Lukman Hakim Saifuddin dan Farhan Hamid.
"Ternyata teman ini banyak yang rakus, malah minta dibuatkan dua hingga tiga jas," kata dia berkelakar dan disambut tawa para tamu.
Saat mereka sibuk mengukur badan, tak sengaja tiba-tiba muncul anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arif Budimanta. Legislator dari Sumatera Utara itu pun ikut ketiban keberuntungan. "Arif bilang: Saya juga ya Bang," ujar Hajriyanto mencoba menirukan kalimat Arif saat itu. "Ya, tentu dia juga akhirnya dibuatkan jas baru."
Selain kagum dengan sosok Taufiq yang humanis, Hajriyanto menyebut banyak terobosan almarhum saat memimpin MPR. "Kewibawaan politiknya mampu menopang dan membuat MPR disegani dan dihormati," kata politikus dari Partai Golkar itu.
MUNAWWAROH
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Polisi Tembak Satpam, Kapolda Minta Maaf
Polisi Penembak Satpam Arahkan Senjata ke 2 Teman
Lalai, Polisi Tembak Mati Satpam