TEMPO.CO, Jayapura - Pembakaran Kantor Kepolisian Resor Oksibil, Papua oleh sekelompok warga pada pukul 10.45 WIT, Ahad, 16 Juni 2013, membuat situasi Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua masih mencekam.
Menurut Robert, situasi ini masih lebih baik dibanding sehari sebelumnya. "Saat kejadian, kami sekeluarga dan warga Oksibil umumnya merasa takut. Aktifitas warga terhenti dan semua warga menutup rumah masing-masing, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Bahkan, semalam listrik yang biasanya hanya mengalir sampai jam 11 malam, tapi karena ada kejadian pembakaran Kantor Polres Oksibil, maka listrik mengalir sampai jam 5 pagi," katanya.
Saat ini, Polda Papua telah mengirim 1 SST pasukan Brimob, guna mendukung Polres setempat. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian saat ini memantau pengamanan di Oksibil.
Menurut Sumerta, pembakaran itu menyebabkan Polres Oksibil rata dengan tanah. Pelayanan masyarakat di Polres Oksibil sementara menggunakan Mess Polres Anggota Polisi Oksibil. "Ini agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Sehingga terpaksa kami gunakan mess anggota sebagai kantor, yang jaraknya sekitar 15 meter dari Kantor Polres yang terbakar," katanya.
Dari peristiwa ini, selain Kantor Polisi Oksibil terbakar, ada tiga mobil dan 25 motor, serta satu rumah warga yang ikut hangus terbakar. Walau tak ada korban jiwa, tapi dari data yang didapat, ada sembilan anggota polisi, satu anggota TNI, dan dua orang warga ikut terluka.