TEMPO.CO, Jember - Demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlangsung di Jember, Jawa Timur, Senin, 17 Juni 2013, diwarnai pelemparan telur ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), merasa kesal karena tidak diizinkan masuk ke gedung DPRD.
Saat itu, di dalam gedung DPRD sedang berlangsung sidang paripurna mendengarkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jember 2012. Sejumlah pejabat hadir, termasuk Bupati Jember M.Z.A. Djalal.
Lemparan telur tidak hanya menimpa gedung DPRD. Mobil yang diparkir di halaman DPRD juga terkena cipratan telur, termasuk mobil dinas Djalal. "Tidak apa-apa. Nanti bisa dibersihkan,” kata Djalal.
Djalal juga tidak mempersoalkan demonstrasi para mahasiswa. Apalagi pemerintah daerah tidak berwenang ikut campur berkaitan dengan pro-kontra terhadap rencana kenaikan harga BBM. ”Itu urusan DPR pusat," ujar Djalal.
Koordinator mahasiswa dari GMNI Ridho Triwikrama mengatakan, rencana menaikkan harga menunjukkan kinerja pemerintah tidak becus mengurusi potensi sumber daya alam dan memerangi korupsi.
Koordinator mahasiswa dari KAMMI Bagus Setiawan menuding rencana kenaikan harga hanyalah rekayasa rezim Presiden SBY. ”Tujuannya untuk mengalihkan perhatian publik atas kasus-kasus yang sedang mendera pemerintah.”
Demonstrasi tidak hanya dilakukan di depan gedung DRPD, tapi juga di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Mahasiswa membakar ban bekas di tengah jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas. Ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk menjaga demonstrasi mahasiswa.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet