TEMPO.CO, Makassar - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan memperkirakan sekitar Rp 29 miliar dana Wali Kota Palopo Andi Tenriadjeng mengalir ke 32 perempuan. Kata Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi, Chaerul Amir, duit itu mengalir ke orang-orang yang dikenal oleh kolega Tenriadjeng, Pieter Nieke Dhey. Seperti ke istri Pieter, Susanna Maria Widi.
Perempuan lain yang diduga menerima duit Tenriajeng berinisial VT, senilai Rp 167 juta; AW, Rp 150 juta; VS, Rp 70 juta; WKS, Rp 1,8 miliar; dan El, Rp 38 juta. "Transaksi dilakukan secara pribadi tanpa sepengetahuan Tenriadjeng," ujar Chaerul, Senin, 17 Juni 2013. Dan rencananya, beberapa orang yang menerima dana itu akan dipanggil bersaksi di pengadilan. "Pekan ini berkasnya dilimpah ke pengadilan," katanya.
Menurut pengacara Tenriadjeng, Jamaluddin Rustam, sejak awal kliennya tidak mengetahui soal transaksi yang dilakukan Pieter ke sejumlah perempuan. Dia juga membantah jika transaksi itu dilakukan atas perintah Tenriadjeng. "Materi penyidikan sudah telat karena berkas sudah rampung. Penyidik tinggal limpahkan dan kami akan lihat proses pembuktiannya," kata Jamaluddin yang juga pengacara Pieter.
Aliran dana Tenriadjeng ke Pieter diduga sebesar Rp 49 miliar. Pieter kemudian mengembalikannya lagi ke Tenriadjeng, melalui lima rekening berbeda. Awalnya penyidik hanya bisa melacak sekitar Rp 20 miliar yang dikembalikan Pieter. “Pengembalian itu dalam bentuk uang tunai, mata uang asing, dan emas,” kata Chaerul.
Penyidik mencatat, Rp 1,2 miliar diterima Tenriadjeng untuk mengembalikan sebagian dana pendidikan gratis ke Dinas Pendidikan Palopo. Sementara Rp 3 miliar diterima seorang berinisial IB. Aliran dana juga diterima sebesar Rp 1,5 kepada seseorang berinisial UK.
Tenriadjeng juga menggunakan Rp 11,7 miliar untuk penukaran mata uang asing, Rp 1,5 miliar dibelikan emas 4 kilogram. "Selebihnya tidak diketahui keberadaannya," kata Chaerul.
ABDUL RAHMAN
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet