TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat mengklaim, demo buruh menolak kenaikan harga BBM bersubsidi hari ini tidak berdampak besar pada sektor industri skala nasional. "Angka kasarnya di bawah 1 persen," ungkap dia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, hari ini, Senin, 17 Juni 2013.
Menurutnya, sektor industri tidak terlalu terpukul atas demo buruh hari ini karena masih banyak pabrik di berbagai wilayah Indonesia masih berjalan.
Sebelumnya, Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, menyatakan sekitar 3 ribu massa buruh siap mengepung Gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Demo tersebut juga dilakukan oleh ribuan buruh di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, serta serempak di seluruh Indonesia.
Dalam pesan singkat kepada Tempo, Said mengatakan, mereka menolak kenaikan harga BBM karena akan menurunkan daya beli buruh sebesar 30 persen sehingga kenaikan upah minimum provinsi sebesar 30 persen menjadi sia-sia. Alasan kedua, tidak adanya satupun kebijakan pemerintah terkait relokasi subsidi tersebut untuk pelaksanaan jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, termasuk buruh.
Jika harga BBM tetap dinaikkan, said mengancam, akan terus melakukan aksi dan puncaknya adalah mogok nasional pada 16 Agustus 2013 mendatang. "Ketika presiden membacakan RAPBN di Paripurna DPR," ujar dia.
AMRI MAHBUB