TEMPO.CO, Jakarta - Sementara perhelatan Intellectual Property Application Challenge lebih banyak diikuti kaum lelaki, Global Entrepreneurship Program Indonesia juga mencoba menggelar program khusus untuk pemberdayaan perempuan pengusaha.
Program ini bernama Angel Investor Network Indonesia, atau disingkat Angin, yang mulai diluncurkan pada awal bulan ini. Lewat program ini, GEPI akan menyediakan mentoring, networking, dan pendanaan.
Baca Juga:
Pola seperti ini juga digunakan pada saat pengembangan perusahaan digital besar seperti Google, Apple, dan Facebook. Menurut Shinta Widjaja Kamdani, salah satu pendiri GEPI, program ini berisikan sejumlah mentor perempuan dari berbagai sektor industri, seperti media dan retail.
“Program ini bertujuan untuk memberdayakan kemandirian perempuan, yang dilakukan oleh perempuan dan untuk perempuan,” kata Shinta. Dia berharap program ini bisa menyeimbangkan partisipasi perempuan dan lelaki dalam kegiatan ekonomi komersial.
Dana akan diberikan kepada perusahaan yang berada pada tahap awal pengembangan dan memiliki dampak atas pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Besaran dananya yaitu US$ 10-50 ribu (sekitar Rp 96-480 juta).
Penerima dana pertama adalah perusahaan sabun natural bernama Wangsa Jelita, yang didirikan sejak empat tahun lalu. Perusahaan ini didirikan oleh Nadya Saib, lulusan fakultas Farmasi di Institut Teknologi Bandung.
Nadya mendapatkan bantuan dana US$ 30 ribu (sekitar Rp 290 juta), yang terbagi dalam tiga tahap. Sabun ini menggunakan bahan alami, seperti bunga mawar dari para petani di Lembang, Bandung.
BUDI RIZA
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet