Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imunisasi, Fakta dan Mitos

image-gnews
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Usia Kuina Magenta Suryadi kini memasuki dua bulan. Bayi perempuan dari pasangan Iwa Kusuma Suryadi dan Eka Utami Aprilia itu telah mendapatkan vaksinasi Hepatitis B sejak berumur satu hari. Sebelum Kuina lahir, Eka sempat bingung dengan pemberian imunisasi. Sebab beberapa orang terdekatnya memberikan saran agar tidak memvaksinasi anak. “Menurut mereka, imunisasi bisa menurunkan kekebalan tubuh anak,” kata Eka beberapa waktu lalu.

Kebimbangan Eka berakhir setelah suaminya mendorong untuk memvaksinasi Kuina. Bila tidak diimunisasi, menurut Iwa, ada kemungkinan dokter akan bingung menangani Kuina ketika sakit. Akhirnya Kuina pun divaksinasi. Tapi hanya imunisasi yang dianjurkan pemerintah saja, seperti BCG dan polio. "Kalau kebanyakan vaksin takut juga,” kata Eka. "Seperti orang dewasa, terlalu sering minum obat kimia nanti pertahanan tubuh malah menurun."

Selama ini, pro-kontra soal imunisasi memang cukup gencar tersiar. Dokter spesialis anak Rumah Sakit Awal Bros, Makassar, Fith Dahlan, mengatakan, setidaknya ada tiga kontroversi soal vaksinasi. Pertama, vaksin tidak penting; kedua, vaksin tidak 100 persen aman; serta anak terlalu banyak menerima vaksin. “Dan semua itu hanya mitos,” kata Fith Dahlan dalam Seminar Smart Parents di Rumah Sakit Awal Bros, Sabtu pekan lalu. “Vaksin dapat menurunkan kekebalan tubuh, itu juga mitos.”

Pada kenyataannya, Fith melanjutkan, vaksin dapat memusnahkan atau mengeradikasi suatu penyakit. Misalnya polio. Selain itu, teknologi imunisasi sudah semakin canggih. Sehingga reaksi pada anak menjadi lebih ringan. Dan mengutip peneliti imunologi dari University of California, Amerika Serikat, bayi dan anak-anak dapat merespon, dengan aman, 100 ribu vaksin dalam sekali waktu. “Padahal rata-rata, anak hanya mendapatkan 14 jenis vaksin dalam waktu dua tahun,” ujar Fith.

Setiap anak perlu mendapatkan imunisasi karena banyak kuman berbahaya di sekitarnya. Sementara kekebalan tubuh bayi atau anak belumlah sempurna, tak seperti orang dewasa. Imunisasi, Fith melanjutkan, juga berfungsi sebagai pelindung anak kala melawan penyakit infeksi serius di masa depan.

Untuk jenis imunisasi, ada lima vaksin yang diwajibkan pemerintah: BCG, Hepatitis B, Polio, DTP, dan campak. Hepatitis B diberikan dalam jangka waktu 12 jam setelah kelahiran bayi. Sementara empat imunisasi lainnya disuntikan tiap dua bulan sekali, dengan petunjuk dokter, hingga anak berusia 18 bulan. Selain kelima vaksin itu, ada imunisasi tambahan: PCV atau Pneumokokus dan Rotavirus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Fith, dua vaksin terakhir itu tidak diwajibkan pemerintah. Karena harganya sangat mahal. Antara Rp 350 ribu-Rp 950 ribu, sekali suntik. “Sedangkan diperlukan tiga kali suntikan sebelum usia setahun.”

Guna memudahkan pemberian imunisasi, kini tersedia vaksin kombinasi. Yakni jenis vaksin yang disuntikkan dalam waktu bersamaan, guna mencegah datangnya sejumlah penyakit. Contohnya vaksin DPT+Hib, kombinasi antara vaksin pencegahan penyakit difteri, pertusis, tetanus, dan Hib atau Haemophilus Influenza type B. “Vaksin kombinasi bisa mengurangi stres dan rasa sakit pada bayi pasca-vaksinasi.”

CORNILA DESYANA

Terhangat:

EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Baca juga:
Ini Penyebab Orang Ekstrovert Suka Berpesta

Kontrasepsi Jangka Panjang Kurang Diminati Perempuan

Orang Cenderung Tak Cuci Tangan Usai dari Toilet

Jempol Kaki Tiba-tiba Bengkok? Ini Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

31 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

49 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

50 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

50 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

55 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

56 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.


Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.


Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya


Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis bagi Kelompok Rentan, Ini Kata Kemenkes

31 Desember 2023

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis bagi Kelompok Rentan, Ini Kata Kemenkes

Vaksinasi COVID-19 tetap gratis untuk kelompok masyarakat rentan mulai 1 Januari 2024. Siapa saja yang berhak divaksin gratis?