TEMPO.CO, Mojokerto - Jika kreatif dan peduli pada lingkungan, sumber energi non fosil yang terbarukan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya BBM dari limbah plastik. "Secara teori, kalau dimurnikan dengan cara dan kadar tertentu, plastik bisa disuling menjadi BBM dan bahkan bisa lebih bagus dari premium dan solar," ujar guru mata pelajaran Kimia yang juga Wakil Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Madiun Tri Handoko Mujiwibowo saat dihubungi, Selasa, 18 Juni 2013.
Selain bahan bakunya mudah didapatkan, biaya pembuatan BBM dari limbah plastik juga bisa jauh lebih murah. "Variabel biayanya tergantung dari mana bahan baku plastiknya dan pembakarnya," kata Tri.
Bahkan menurut dia, bahan baku plastik dan media pembakarnya bisa didapatkan gratis dari lingkungan sekitar. "Plastiknya bisa didapatkan dari limbah pabrik atau rumah sakit. Pembakarannya juga bisa memanfaatkan metana dari sampah," ujarnya.
Semua jenis plastik menurut Tri bisa diolah menjadi BBM melalui proses destilasi atau penyulingan. Selain tergantung teknik penyulingan, hasil yang didapatkan tergantung dari jenis plastik yang disuling. Jenis plastik itu di antaranya Polyethylene (PE), Polypropylene Carbonate (PPC), Polyethylene Terephthalate (PET), Density Polyethylene (DPE), Low Density Polyethylene (LDPE), dan sebagainya. Satu kilogram plastik dapat menghasilkan satu liter BBM. "PE lebih mudah diekstrak dan relatif murni sehingga tidak sulit memurnikannya," ujar Tri.
Pada Februari 2012 lalu BBM dari limbah plastik ini sudah pernah diuji coba di mesin minitruk Esemka 1.5i bermesin 1.500 cc rakitan siswa SMK Negeri 1 Kota Madiun. SMK itu spesifik mempelajari bidang otomotif. Selain itu, BBM limbah plastik pernah diuji coba pada mesin mobil merek Toyota dan mesin motor merek Honda. "Mobil dinas saya pakai BBM limbah plastik," kata Kepala SMK Negeri 3 Kota Madiun Sulaksono Tavip Rijanto.
Tavip mengatakan sejak digagas awal 2011, selain untuk penelitian siswa, program pembuatan BBM limbah plastik ini mulai dimanfaatkan masyarakat dan instansi pemerintah serta swasta terutama untuk keperluan bahan bakar mesin diesel dan alat lain yang menggunakan bahan bakar minyak.
ISHOMUDDIN
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ
Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6