TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo rupanya tak sungguh-sungguh saat mengatakan akan ikut berdemo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sehari setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 pada 17 Juni 2013, Hadi menyatakan batal turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga BBM.
"Karena sudah digedok (diketuk) jadi Undang-Undang, ngapain kita turun. Sudah tidak akan berubah. Buang-buang energi," katanya kepada wartawan, Selasa, 18 Juni 2013.
Menurutnya karena sudah jadi UU, maka percuma melakukan aksi demonstrasi dan turun ke jalan. "Mau badan sampai kurus atau jadi hitam, UU itu tidak akan berubah," ucapnya. Dia membantah batalnya aksi demo karena takut mendapat sanksi dari pemerintah pusat. "Saya siap dapat sanksi. Hanya saja demo memang sudah tidak perlu," dia berkilah.
Karena tidak akan berdampak pada keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Yang terpenting, ujarnya, dia tetap konsisten menolak kenaikan harga BBM sesuai sikap partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dia memastikan tetap konsisten menolak kenaikan harga BBM. Apalagi jika harga dinaikkan menjelang Lebaran. Salah satu buktinya, dia mengatakan tidak akan menurunkan spanduk dan baliho berisi penolakan di beberapa tempat. "Biarkan saja sampai rusak,' katanya.
Sementara itu Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Surakarta Teguh Prakosa mengatakan aksi turun ke jalan menunggu instruksi pengurus pusat. Hingga kini belum ada perintah untuk menggelar aksi demonstrasi.
"Bisa saja tetap turun ke jalan. Tergantung situasi," ujarnya. Dia masih menunggu perkembangan terkini ihwal rencana kenaikan harga BBM. Menurutnya meski UU APBN Perubahan 2013 sudah disahkan, bukan berarti BBM langsung naik.
"Kami tunggu perkembangan dan instruksi pengurus pusat. Kami sudah menyiapkan 400 an kader untuk aksi demonstrasi," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ
Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6